Mengapa Produk Impor China di e-Commerce Lebih Murah? Begini Penjelasannya
ERA.id - Barang-barang impor yang berasal dari China memenuhi e-commerce Indonesia. Harga barangnya juga sangat terjangkau untuk semua kalangan, demikian juga dengan ongkos kirim. Lantas, mengapa produk impor China di e-commerce lebih murah?
Misalnya di Shopee, kamera Camcorder DVR Full HD 24 MP 1080P 24 MP layar 3.0 dibanderol Rp300.000. Sebagai contoh, biaya pengiriman ke wilayah Jakarta Pusat dipatok senilai Rp10.000 saja dan dikirim dari China.
Adapun di Lazada, produk kamera HD Oikea Digital Kamera 720 P16x Zoom DV dibanderol dengan harga senilai Rp335.000. Dalam keterangan produk, tertulis keterangan bahwa asal produk Tiongkok dan dikirim dari luar negeri.
Berkaitan dengan pasar Indonesia yang besar
Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung mengungkapkan pandangannya. Ia menjelaskan fenomena ini berkaitan dengan pasar Indonesia yang besar dan ditambah lagi bahwa banyak platform e-commerce beroperasi di Indonesia.
"Market Indonesia yang cukup besar sehingga banyak barang China yang masuk e-commerce Indonesia," jelas Ignatius Untung kepada CNBC Indonesia, pada hari Rabu (10/7/2019).
Ignatius berpendapat bahwa produk dari China memang sudah terkenal dengan harganya yang murah. Namun, ia menjelaskan secara kualitas, barang dari China sudah disesuaikan dengan standard internasional berdasarkan harga yang ditawarkan.
Sedangkan terkait dengan ongkos kirim yang murah, Ignatius menyebutkan hal ini juga menjadi tanda tanya untuk asosiasinya. Ia memberikan dua kemungkinan. Pertama, pemerintah di sana menetapkan subsidi harga saat pengiriman.
"Atau memang ongkos kirim dari China memang benar-benar murah," ucapnya.
Permintaan barang yang tinggi dari China dibarengi juga dengan bea masuk di Indonesia. Menurut Ignatius, barang dari China yang dibeli, sebagian besar memiliki nilai di bawah US$ 75 atau sekitar Rp1 juta (asumsi kurs Rp 14.000/US$) sehingga tidak ditetapkan bea masuk.
Barang lokal memiliki perbedaan dengan barang China
Lebih lanjut, ia berpandangan bahwa kondisi ini sangat bisa mempengaruhi pelapak lokal. Namun, untuk barang dalam negeri harus memiliki terobosan dalam biaya produksi.
Ia menilai barang lokal yang diproduksi dengan biaya tinggi memiliki perbedaan dengan China yang sudah dapat memproduksinya secara efisien dan massal.
"Ini harus dilakukan bertahap. Proteksi di perdagangan, tapi pelan-pelan dilepas ketika manufaktur (lokal) sudah bisa dilakukan," ucap Ignatius saat ditanya perlunya pengawasan dan pendampingan dari pemerintah.
Sementara itu, Country Brand Manager Shopee Indonesia Rezki Yanuar Shopee mengungkapkan penjelasannya. Menurut data internal Shopee, hanya 5% barang dari luar negeri yang ada di Shopee.
"Fokus kami sedari dulu tidak berubah, yakni mengembangkan UMKM negara setempat agar lebih melek digital. Khusus di Indonesia kami bahkan membuat laman khusus untuk mengakomodir produk-produk asli nusantara yakni Kreasi Nusantara," demikian Rezki Yanuar mengungkapkan dalam keterangan tertulis kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/7/2019).
Lantas terkait ongkos kirim, ia menyebutkan biaya akan disesuaikan dengan asal tempat barang. Jika lokasi barang di luar negeri, maka terlebih dahulu waktu dan ongkos kirim akan disesuaikan dan diberitahukan kepada pembeli.
Demikianlah penjelasan mengapa produk impor china di e-commerce lebih murah.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…