Jika Pilpres Dua Putaran Terjadi, Ekonomi di Indonesia Diprediksi Seperti Ini
ERA.id - Guru Besar Ilmu Ekonomi Moneter Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Prof Telisa Aulia Falianty mengatakan ekonomi pada tahun politik 2024 akan lebih kondusif.
"Alhamdulillah saya melihat suasana tahun politik lebih kondusif karena tidak ada polarisasi di mana tidak ada capres-cawapres yang dominan," kata Prof Telisa, Selasa (3/10/2023).
Ia menilai atmosfir politik lebih kondusif dalam arti orang-orang akan menjaga kondusivitas karena kondisi ekonomi sedang berat.
Ia mengatakan politik Indonesia saat ini sudah relatif dewasa, sehingga koalisi dan kolaborasi antarpartai lebih terlihat jelas dan cair.
"Saya melihat positif pesta demokrasi sekarang ini. Mudahan-mudahan dari sisi keamanan dan lainnya lebih terkendali," katanya.
Namun kata dia perlu dilihat juga apakah Pilpres 2024 akan diikuti oleh dua calon atau tiga calon, karena akan mempengaruhi perekonomian sebab bila tiga calon, maka akan panjang proses pemilihannya mengingat akan ada dua putaran yang akan memakan banyak biaya.
"Jika dua putaran akan memakan biaya lebih besar. Jadi penetapan dua calon atau tiga calon tentunya akan mempengaruhi dinamika ekonomi ke depan," jelasnya.
Dikatakannya secara ekonomi, tentunya dua calon lebih baik karena lebih efisien karena bisa langsung tahu siapa pemenangnya. Namun secara demokrasi maka tiga calon lebih baik karena bisa mengakomodir pilihan masyarakat.
"Jika pilpres dua putaran maka banyak agenda ekonomi yang tertunda karena investor masih menunggu presiden terpilih," ujarnya.