Buntut Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dosen UIKA, Ratusan Mahasiwa Gelar Demo di Kantor Rektorat
ERA.id - Buntut adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh dosen Universitas Ibnu Kholdun (UIKA) berinisial MDR terhadap mahasiswinya, ratusan mahasiswa melakukan unjuk rasa di depan kantor rektorat pada Kamis (05/09/2023).
Dalam aksinya, para mahasiswa ini menuntut kepada pihak rektorat agar kasus pelecehan seksual ini segera dituntaskan.
"Jadi aksi ini memang aksi solidaritas yang memang tidak ada tendensi dan kepentingan apa pun. Terkecuali memberikan ruang lingkup kampus kenyamanan untuk mahasiswanya, terlebih untuk mahasiswi itu sendiri," kata Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UIKA Bogor, M Syahdan Oktariza.
Disinggung apakah kasus ini akan di bawa ke ranah hukum, mahasiswa akan melakukan akan membersamai terus pihak rektorat ketika memang ada lagi tempuh ke jalur hukum.
"Tapi kami hari ini akan membersamai dan mengawal pihak rektorat untuk menyelesaikan hal hal tersebut. Dan nantinya kedepanya untuk menjalankan dengan aturan aturan yang memang ada di permendikbud ristek nomor 30 tahun 2021," tandasnya.
Sebelumnya, Sebuah akun tiktok bernama @mahasiswiuika menggemparkan jagad media sosial. Penyebabnya adalah adanya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh dosennya berinisial MDR terhadap mahasiswinya di Universitas Ibnu Kholdun (UIKA) Bogor.
Dalam video berdurasi 24 detik itu, @mahasiswiuika mengaku mendapatkan pelecehan seksual dari salah seorang dosen Uika Fakultas Agama Islam berinisial MDR.
“Hari ini aku mulai memberanikan diri untuk speak up karena aku sudah tidak tahan lagi pendam ini semua. Entah apa yang ada di dalam pikiran dosenku yang terus menerus mengajak aku untuk video call,” tulis isi caption video TikTok @mahasiswiuika.
Dalam video, pengunggah yang diduga korban itu memerinci tindakan tak terpuji apa saja yang dilakukan seorang tenaga pengajar kepada muridnya itu.
Selain video call, terduga pelaku berinisial MDR juga kerap meminta kepada korban untuk mengirimkan foto tanpa busana.
“Chatting WA dengan menyuruhku untuk mengirimkan photoku yang tidak berbusana. Terkadang mengirim pesan atau pesan suara dengan sebutan ‘yang/yg’,” tulisnya.
“Mengajak bertemu berdua di luar kampus. Entah itu di puncak, reddorz, Bekasi, Sukabumi. Yang jelas, mengajak untuk bertemu berdua di tempat sepi yang jauh dari mahasiswa,” lanjutnya.
Kemudian, dosen itu juga sering mengarahkan pandangan matanya ke arah dada ketika bertemu dengan mahasiswi.
“Ketika bertemu, dosenku di kampus dengan temanku, beliau ini selalu mengarahkan pandangan matanya ke dada teman ku dengan tatapan mesum. Beliau sering tiba-tiba mengirim swaphoto aktivitasnya,” jelasnya.
Pengunggah pun berharap kejadian ini bisa segera ditangani dan mendapatkan perlindungan dari pihak kampus.
"Aku berharap dapat segera lulus dari kampus ini dan mendapatkan perlindungan dari pihak kampus. Terima kasih,” pungkasnya.