Polisi Sebut Kasus Ibu dan Anak di Depok Mati Bunuh Diri di Ruang Sempit, Bukan Peristiwa Pidana
ERA.id - Polisi menyimpulkan dua mayat ibu dan anak, Grace Arijani Harahapan (64) dan David Ariyanto Wibowo (38), yang ditemukan sudah membusuk di dalam rumah di Kompleks Perumahan Bukit Cinere Indah, Cinere, Kota Depok, merupakan kasus bunuh diri.
"Jadi di Cinere ini bukan merupakan peristiwa pidana, disimpulkan bukan merupakan peristiwa pidana. Sehingga disimpulkan juga di sini bahwa mereka adalah melakukan bunuh diri ataupun suicide," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat ini menyebut ibu dan anak ini diduga bunuh diri dengan mengurung diri di ruangan sempit.
"Dengan cara mengurung diri di ruangan sempit seluas 1,8 x 1 meter itu dengan tinggi 2,3 meter, ditambah lagi dua dupa yang dibakar itu," tambahnya.
Dalam penelusuran kasus ini, polisi telah memeriksa 29 saksi. Dikarenakan bukan merupakan tindak pidana, perkara ini ditutup.
Sebelumnya, polisi menyebut dua pesan yang ditemukan di dalam rumah Grace dan David yang tewas membusuk, memiliki kesamaan.
Kombes Hengki Haryadi menjelaskan dua pesan itu ada di sebuah file di sebuah laptop dan surat. Laptop itu berada di ruang kerja suami Grace. Sementara surat ditemukan di kamar sang ibu.
"Dari kedua surat yang ada di kamar maupun yang ada di file ini, ternyata ini ada kesamaan walaupun konteksnya berbeda. Isinya adalah curhat, keluhan-keluhan tentang yang terjadi di keluarga ini," kata Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (11/9).
Hengki menerangkan pihaknya bersama Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) masih mendalami isi pesan tersebut. Sejumlah saksi-saksi juga masih diperiksa dan dicari untuk mengungkap kasus ini. Hasil penyelidikan sementara, keluarga ini cukup tertutup.
"Kemudian juga dengan keluarga inti ini terakhir bertemu pada saat tahun 2011, adiknya dan sebagainya. Dan terakhir berkomunikasi hanya datang beberapa bulan yang lalu. Jadi memang ini hampir sama dengan kejadian Kalideres," ujar Hengki.