Pamit ke Jokowi, Syahrul Yasin Limpo Sempat Pamer Kinerja: 71 Penghargaan, Tiga di Antaranya dari KPK

ERA.id - Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sempat menyerahkan laporan pertanggungjawaban selama memimpin Kementerian Pertanian kepada Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (8/10/2023) malam.

Dia menyampaikan, selama memimpin Kementerian Pertanian sejak 23 Oktober 2019, lembaga yang dipimpinannya itu berhasil memperoleh 71 penghargaan dari dalam maupun luar negeri.

"Kementerian Pertanian selama 2019-2023 juga menerima 71 penghargaan dan apresiasi dengan berbagai instansi di Indonesia dan juga lembaga di luar negeri," kata Syahrul melalui keterangan tertulisnya.

Dia menekankan, dari 71 penghargaan yang diterima Kementan, tiga penghargaan berhasil dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Diantaranya yaitu penghargaan anti gratifikasi terbaik, penghargaan pengelolaan LHKPN terbaik 2019, dan Sertifikat Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) atas pengelolaan penyaluran subsidi dengan manfaat NIK.

"Di antara 71 penghargaan tersebut, terdapat tiga penghargaan dari KPK," kata Syahrul.

Kementan, kata Syahrul juga tercatat sebagai kementerian yang mendapat predikat Wajat Tanpa Pengecualian (WTP) selama tujuh kali berturut-turut dari BPK RI sejak tahun 2016-2022.

Selain itu, Syahrul juga melaporkan berbagai capaian kinerjanya selama menjabat sebagai mentan. Diantaranya yaitu meningkatnya ekspor pertanian dari Rp390,16 triliun pada 2019 menjadi Rp658,18 triliun pada 2022.

Kemudian, meningkatnya produksi beras nasional pada tahun 2021 dan 20222 naik sebanyak 0,18 juta ton, dan mencapai 31,54 juta ton pada tahun 2022. Demikian juga dengan produksi sejumah komoditas pangan pokok 2019-2022, seperti: jagung, cabe, bawang merah, daging ayam ras, hingga telur.

Meski mencatat banyak prestasi, Syahrul mengaku tak mau mengklaim hal tersebut berkat jasanya. Dia menekannya hanya menjalankan visi dan misi Presiden Jokowi.

"Saya tidak ingin mengklaim semua kinerja tersebut hanya kinerja saya, tidak sama sekali. Seluruh kinerja tersebut harus dilihat dari dua aspek. Pertama, itu adalah komitmen bapak presiden terhadap pertanian di Indonesia, kedua itu adalah kerja keras seluruh pejabat dan pegawai di Kementerian Pertanian RI," kata Syahrul.

"Saya hanya memfasilitasi dan memimpin para pejabat dan pegawai tersebut bekerja sebaik-baiknya," tegasnya.

Sebaliknya, kata Syahrul, jika ada kesalahan, hal itu murni kesalahannya sebagai menteri. Sebab, dia mengaku hanya menjalankan visi misi Presiden.

"Sedangkan, jika ada kesalahan selama menjadi menteri, hal itu adalah tanggung jawab saya yang menjalankan jabatan ini," kata dia.

Diketahui, Syahrul Yasin Limpo mengundurkan diri dari jabatan Menteri Pertanian setelah terseret kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian. Dia bahkan sempat dikabarkan hilang kontak setelah beredar kabar KPK menetapkannya sebagai tersangka.

Belakangan, Syahrul balik melaporkan KPK ke pihak kepolisian atas dugaan pemersaan.