Iran Peringati Israel Hentikan Serangan, Salahkan Pihak Amerika Serikat dan Tuntut Tanggung Jawab
ERA.id - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian telah memperingatkan Israel bahwa Timur Tengah bisa lepas kendali jika tidak menghentikan serangan terhadap Gaza. Hossein juga meminta Amerika Serikat ikut bertanggung jawab atas konflik yang terjadi.
Peringatan ini disampaikan oleh Hossein Amir-Abdollahian selama pertemuan di Teheran, Senin (23/10/2023). Dalam pidatonya, Hossein memperingati Israel dan juga Amerika Serikat atas situasi yang terjadi.
“Saya memperingatkan AS dan proksinya, Israel, bahwa jika mereka tidak segera menghentikan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida di Gaza, segala sesuatu mungkin terjadi kapan saja dan wilayah tersebut akan lepas kendali,” kata Hossein, dikutip BBC, Senin (23/10/2023).
Lalu, kata Hossein, dampak dari konflik yang terjadi bisa sangat parah dan pahit bagi banyak pihak. Selain itu, konflik Israel Hamas bisa meluas baik secara regional maupun bagi mereka yang menganjurkan perang.
Menlu menambahkan, dukungan militer AS terhadap Israel adalah bukti bahwa konflik yang sedang berlangsung di Gaza adalah “perang proksi yang dilakukan Israel atas nama Amerika Serikat”.
Para pejabat tinggi AS juga memperingatkan konflik bisa meluas.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memperingatkan kemungkinan “eskalasi serangan yang signifikan” terhadap tentara atau warga negara AS.
“Jika ada kelompok atau negara yang ingin memperluas konflik ini dan mengambil keuntungan dari situasi yang sangat disayangkan ini saran kami adalah: jangan,” katanya dalam program This Week di jaringan ABC.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga menyebutkan “kemungkinan eskalasi” dari proksi Iran, seperti Hizbullah atau Hamas, dan mengatakan AS “mengambil segala tindakan untuk memastikan kami dapat membela” warga Israel dan AS.
Beberapa pangkalan Irak yang digunakan oleh pasukan koalisi pimpinan AS telah menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak dan roket dalam beberapa hari terakhir.
Juga pada hari Minggu, Netanyahu melakukan kunjungan ke pasukan di Israel utara dekat perbatasan dengan Lebanon, yang telah menyaksikan baku tembak dengan Hizbullah sejak awal konflik.
"Kita berada dalam pertempuran untuk hidup kita. Pertempuran untuk rumah kita, ini tidak berlebihan, ini adalah perang. Ini adalah hidup atau mati, mereka harus mati," katanya.
Netanyahu juga memperingatkan Hizbullah untuk tidak ikut perang.
“(Hizbullah) akan membuat kesalahan terbesar dalam hidup mereka. Dan kami akan memukul mereka dengan kekuatan yang tak terbayangkan. Ini akan berarti kehancuran bagi mereka dan negara Lebanon,” katanya.
Sementara itu, Hizbullah telah menyatakan bahwa mereka “sepenuhnya siap berperang melawan Israel”.
Setidaknya 27 orang dilaporkan tewas di Lebanon selatan selama baku tembak antara Israel dan Hamas. Setidaknya lima tentara Israel dan satu warga sipil telah tewas di Israel, menurut laporan militer Israel.
Israel telah memerintahkan puluhan komunitas di utara untuk mengungsi, dan menambah 14 komunitas lagi pada hari Minggu.
Sementara di negara tetangga Suriah, di mana Iran memiliki kehadiran militer rudal Israel menghantam bandara internasional Damaskus dan Aleppo pada Minggu pagi, menewaskan sedikitnya dua pekerja, menurut media pemerintah Suriah.
Kedua bandara tersebut sudah tidak digunakan lagi karena rusaknya landasan pacunya.