Hubungan China dan Taiwan Memanas, Kantor Pembuat iPhone di China Digeledah Otoritas Pajak

ERA.id - Pemerintah China meluncurkan penyelidikan terhadap perusahaan pembuat iPhone yang berbasis di Taiwan, Foxconn. Penyelidikan itu terkait pajak.

Menurut laporan Global Times, otoritas pajak menggeledah kantor Foxconn di provinsi Guangdong dan Jiangsu. Kementerian Sumber Daya Alam juga turut memriksa kantor Foxconn di provinsi Henan dan Hubei, yang merupakan lokasi kantor utama Foxconn.

Foxconn adalah perusahaan yang berkantor pusat di Taiwan, yang secara resmi terdaftar sebagai Hon Hai Precision Industry Co., Ltd. Foxconn melakukan sebagian besar produksinya di China dan mempekerjakan ratusan ribu pekerja di seluruh negeri.

Laporan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang penggeledahan tersebut, termasuk kapan terjadinya atau apa yang ditemukan.

"Kepatuhan hukum di mana pun kami beroperasi di seluruh dunia adalah prinsip dasar Hon Hai Technology Group (Foxconn)," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

"Kami akan aktif bekerja sama dengan unit terkait dalam pekerjaan dan operasional terkait," tambahnya.

Penggeledahan ini dilakukan di tengah ketegangan hubungan yang sedang berlangsung antara China dan Taiwan. Tiongkok mengklaim pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan demokratis sebagai bagian dari wilayahnya sendiri.

Militer Tiongkok secara teratur menerbangkan jet tempur dan pembom di dekat Taiwan untuk menegakkan pendiriannya bahwa pulau itu wajib bersatu dengan daratan, jika perlu dengan kekerasan.

Ketegangan hubungan juga meluas ke bidang ekonomi dengan Tiongkok melarang impor nanas, ikan kerapu, dan produk pertanian lainnya dari Taiwan. Namun Beijing sebagian besar menahan diri untuk tidak menargetkan perusahaan Taiwan yang beroperasi di daratan.

Pendiri Foxconn, Terry Gou, mencalonkan diri sebagai kandidat independen dalam pemilihan presiden Taiwan yang akan berlangsung pada bulan Januari.

Pemilu ini diperkirakan mempunyai pengaruh signifikan terhadap hubungan Taiwan dengan China, mengingat ketegangan di antara mereka meningkat dalam satu tahun terakhir. Dia kemudian mengundurkan diri dari kursinya di dewan direksi Foxconn.

Gou dipandang sebagai kandidat yang ramah terhadap China dan sebagian besar politiknya sejalan dengan Kuomingtang, partai oposisi di pulau itu saat ini.