Presiden Ukraina Tuding Rusia Sengaja Incar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Jadi Sasaran: Kemungkinan Besar Seperti Itu

ERA.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuding Rusia sengaja menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir dengan menggunakan drone. Serangan itu memecahkan jendela pabrik dan melukai 20 orang.

Serangan drone Rusia pada Rabu pagi di wilayah barat Khmelnitskyi mungkin menargetkan pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah tersebut. Dalam pidato video, Zelenskiy mengatakan serangan itu memberikan lebih banyak bukti bahwa sanksi yang lebih keras diperlukan terhadap Rusia.

“Kemungkinan besar sasaran drone ini adalah pembangkit listrik tenaga nuklir Khmelnitskyi,” katanya, dikutip Reuters, Kamis (26/10/2023).

Badan Energi Atom Internasional, pengawas nuklir PBB, mengatakan ledakan dari serangan pesawat tak berawak tidak mempengaruhi operasi pembangkit listrik atau koneksinya ke jaringan listrik. Listrik untuk sementara diputus di beberapa stasiun pemantauan radiasi di luar lokasi.

Gelombang kejut dari ledakan itu menghancurkan jendela-jendela, termasuk di lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir.

Zelenskiy mengatakan setiap serangan Rusia, “terutama yang cukup berani untuk menargetkan pembangkit listrik tenaga nuklir dan fasilitas penting lainnya, berfungsi sebagai argumen bahwa tekanan terhadap negara teroris tersebut tidak cukup.”

Gubernur daerah Serhiy Tyurin memberikan gambaran lebih lengkap mengenai tingkat kerusakan, dan mengatakan lebih dari 1.700 bangunan mengalami kerusakan.

Menurut Tyurin, dalam pernyataan yang diposting di Telegram, jumlah kerusakan akibat serangan drone termasuk 282 blok apartemen, lebih dari 1.400 rumah pribadi, 41 institusi pendidikan dan enam gedung layanan kesehatan.

“Fakta bahwa banyak jendela di lokasi tersebut hancur menunjukkan betapa dekatnya lokasi tersebut. Lain kali, kita mungkin tidak seberuntung itu,” kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi. 

Mengenai kerusakan yang terjadi, Menteri Dalam Negeri Ukraina mengatakan hal itu disebabkan oleh gelombang ledakan dan puing-puing yang berjatuhan. 

Angkatan udara Ukraina juga mengklaim berhasil menghancurkan 11 drone Rusia yang diluncurkan semalam.

“Pada malam hari, musuh menyerang wilayah dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Khmelnytskyi. Akibat ledakan tersebut, jendela-jendela di gedung administrasi dan laboratorium rusak,” kata Kementerian Energi melalui aplikasi pesan Telegram.

Selain kerusakan, saliran listrik juga dilaporkan mengalami kerusakan, dengan lebih dari 1.800 konsumen di kota Netishyn dan Slavuta yang berdekatan menghadapi pemadaman listrik.

“Di Slavuta, 20 bangunan rusak, termasuk satu bangunan yang digunakan oleh unit pemadam kebakaran dan penyelamatan dan satu lagi oleh departemen kepolisian,” kata Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko. 

Sementara Walikota kota Slavuta, Vasiliy Sydor, mengatakan 20 orang terluka.

Wilayah Khmelnytskyi sering menjadi sasaran serangan drone dan rudal Rusia, yang oleh para analis dikaitkan dengan lapangan terbang militer di wilayah tersebut.

Lima pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina telah menjadi titik pertikaian dalam invasi Rusia yang telah berlangsung selama 20 bulan. 

Rusia menduduki pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, fasilitas nuklir terbesar di Eropa, pada awal konflik dan sejak itu masing-masing pihak secara rutin saling menuduh pihak lain berencana menembaki atau menyerang lokasi tersebut.

Sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut terkait jumlah korban akibat serangan drone tersebut.