Dilanda Kemarau Panjang, 4 Desa di Tangerang Dilanda Krisis Air Bersih
ERA.id - Bencana kekeringan pada musim kemarau panjang akibat El Nino di Kabupaten Tangerang, Banten, semakin terus meluas hingga melanda empat desa yang tersebar di Kecamatan Mauk.
"Dari total 11 desa dan kelurahan di Kecamatan Mauk, ada empat desa yang mengalami krisis air bersih," kata Camat Mauk Khalid Mawardi di Tangerang, Sabtu (28/10/2023).
Menurutnya, dari keempat desa yang kini dilanda kekeringan atau mengalami krisis air bersih itu yang terparah adalah di Desa Margamulya.
Dimana, kondisi kekeringan akibat kemarau panjang tersebut mengakibatkan rawa atau penampungan air dan lahan pertanian di wilayahnya itu kering.
Untuk memenuhi kebutuhan air warga di empat desa itu, Kecamatan Mauk telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Tangerang untuk melakukan pengiriman air bersih setiap hari, dengan menggunakan mobil tangki.
Selain BPBD, air bersih juga dikirim oleh instansi lain seperti Palang Merah Indonesia (PMI) Karawang serta dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam).
"Kita selalu koordinasi bersama BPBD dan Perumdam daerah untuk melakukan pengiriman bantuan air bagi masyarakat, dan Alhamdulillah tentunya kita bisa mencakup semua," ujar dia.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang telah mencatat bencana kekeringan akibat dampak kemarau panjang di daerahnya itu terus meluas hingga menyebar ke 16 wilayah kecamatan.
"Berdasarkan data yang diterima saat ini wilayah atau titik dan lokasinya kekeringan/krisis air bersih mengalami perluasan hingga 16 kecamatan," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat di Tangerang.
Dari perluasan wilayah yang terdampak krisis air bersih tersebut di antaranya seperti di Kecamatan Tigaraksa, Curug, Legok, Kronjo, Pakuhaji, Kresek, Kemeri, Teluknaga, Kosambi, Panongan, Rajeg, Mauk, Gunung Kaler, Mekar Baru, Sindang Jaya dan Sepatan.
Seiring meluasnya daerah yang terdampak kekeringan tersebut, kata dia, maka BPBD Kabupaten Tangerang telah memperpanjang status tanggap darurat bencana kekeringan di daerahnya itu.
"Pos BPBD, yang berada di Kronjo, Mauk, Pakuhaji, Kosambi, Sepatan menerjunkan 16 mobil tangki dalam pemasokan air bersih," ungkap dia.*
Pewarta : Azmi Syamsul Ma'arif