Tawarkan Kredit Usaha, Cara Pj Gubernur Sulsel Pikirkan Nasib Pedagang Ikan Bermotor

ERA.id - Penjabat Gubernur Provinsi Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perbankan guna mempermudah masyarakat peroleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani, peternak, nelayan dan penjual ikan atau pagandeng bale/juku.

Kepala OJK Regional VI Sulampua, Darwisman mengaku, saat ini sudah ada skema kerjasama Pemprov Sulsel di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dengan OJK dan perbankan dalam hal ini BRI, BNI, Mandiri, Sulselbar, dan BSI untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh KUR.

"Masyarakat bisa mengakses KUR untuk budidaya pisang cavendis yang dibayarkan setelah panen, dengan bunga 6 persen pertahun, KUR usaha mikro dengan plafom anggaran maksimal Rp100 juta per hektare," ungkap Darwisman dalam sambutannya, Sabtu 28 Oktober 2023.

"Juga akses KUR super mikro untuk pagandeng bale atau juku dengan plafon anggaran maksimal Rp10 juta dengan bunga hanya 3 persen," lanjutnya.

Ia mengaku sangat bersyukur dengan adanya terobosan baru Pj Gubernur Sulsel mempermudah masyarakat petani, nelayan, peternak bahkan pagandeng juku untuk mendapatkan pinjaman modal dengan skema KUR.

"Kami sangat sangat bersyukur ada sebuah terobosan baru yang didorong oleh bapak Pj Gubernur Sulsel," katanya.

Ia berharap, setiap daerah bisa membangun pertumbuhan ekonomi baru lewat skema KUR tersebut. Apalagi, saat ini masih tersedia Rp8 triliun dari lima perbankan siap memberikan pinjaman kepada masyarakat.

"Ini kita sudah bangun ekosistem ekonomi, kita sudah membangun ekosistem mulai dari hulu sampai ke hilirnya," ujarnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin berterimakasih kepada pimpinan OJK Wilayah Sulampua atas responsnya terhadap kebutuhan masyarakat Sulsel yang berprofesi sebagai pagandeng ikan.

"Sebagai Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan mengucapkan terimakasih kepada pimpinan OJK wilayah Sulawesi, Maluku, Papua, dan tim," ungkap Bahtiar.

Hal tersebut menindaklanjuti hasil silaturahmi antara Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Sulsel dan kabupaten kota se-Sulsel, dengan Pemprov Sulsel, di Kantor Gubernur Sulsel, belum lama ini.

"Kita ketemu HNSI yang salah satu komponen HNSI itu unsurnya adalah pagandeng bale/juku atau pabonceng ikan. Nah rupanya selama ini, ekosistem ikan tidak pernah perhatikan nasibnya pabonceng ikan," jelasnya.

"Pagandeng ikan inilah yang membawa ikan sampai ke gunung-gunung, ke pelosok-pelosok. Bayangkan kalau tidak ada pagandeng ikan. Ikan tidak pernah sampai ke masyarakat di gunung," lanjutnya.

Ini langsung di tindaklanjuti usai dirinya bersama OJK Wilayah Sulampua bersama pimpinan perbankan ketemu dengan pagandeng ikan. Kebetulan ada peluang KUR super mikro nilainya maksimal Rp10 juta atau di bawah Rp10 juta itu bunganya hanya 3 persen.

"Jadi saya imbau, ini adalah peluang yang baik untuk mengatasi memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat kita pa gandeng ikan. Silahkan di akses KUR masih ada sekarang sisanya Rp8 triliun," jelasnya.

"Jadi KUR super mikro itu dibawah Rp10 juta bunganya cuman 3 persen, berarti perbulan bunganya itu hanya 0,25 %, hanya seperempat perbulan. Insyaallah ini dapat menolong banyak saudara kita yang berpotensi sebagai pagandeng ikan," pungkasnya.