Setiap Suara Berarti, Apalagi Sekelas Rizieq
"Jadi satu suara saja saya pertaruhkan, apalagi tentunya sekelas Habib Rizieq Shihab tentunya ada pengikutnya juga," katanya, saat ditemui di Rumah Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).
Sementara itu, di Bogor, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto juga berharap Rizieq bisa pulang sebelum pencoblosan pilpres digelar pada April 2019. Bahkan, Prabowo berniat menjemput langsung Rizieq di Arab Saudi.
"Kalau bisa Habib rizieq sebelum saya terpilih bisa kembali. Kalau tidak, saya yang akan jemput beliau," kata Prabowo acara Hari Santri Nasional dan Milad Front Santri Indonesia ke-1, di Masjid Amaliyah, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Senin (22/10) malam.
Baca Juga : Rizieq Shihab Tak Bisa Keluar dari Arab Saudi, Kenapa?
Beberapa waktu lalu, Rizieq dikabarkan tak bisa keluar dari Arab Saudi. Kuasa hukum Rizieq, Kapitra Ampera mengatakan, hal itu terjadi karena kliennya diduga melakukan pelanggaran selama berada di Arab Saudi.
"Saya pikir tidak ada cekal di sana, yang ada adalah bahwa mungkin pemerintah Arab Saudi melihat ada suatu indikasi yang mengarah pada aturan-aturan yang berlaku di sana," kata Kapitra kepada wartawan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2018).
"Contohnya seperti ini, sempat berdialog juga waktu kemarin di situ mazhabnya berbeda dengan mahzab di sini. Seperti tahlilan, selawatan itu di sana dianggap sesuatu yang dilarang (pelanggaran). Kalau kita kan biasa," tambah dia.
Selain itu, calon legislatif PDI Perjuangan ini mengatakan, kegiatan tahlil dan selawat yang sering dilakukan di kediaman Habib Rizieq di Arab Saudi ini, dianggap sebagai gerakan politis oleh pihak keamanan di sana. Apalagi, kegiatan tersebut melibatkan banyak orang.
Sementara soal dugaan adanya kegiatan politis yang dicurigai oleh aparat keamanan di Arab Saudi itu, Kapitra sebagai kuasa hukum telah mencoba menjelaskan pada pihak keamanan di sana. Namun, belum ada pengertian dari pemerintah Arab Saudi atas kegiatan tersebut.
"Saya sudah bilang (ke pihak pemerintah Arab Saudi), ini beliau ulama dan sering dikunjungi oleh orang Indonesia yang Umrah atau Haji. Saya bilang tidak perlu dikhawatirkan. Jangan terlalu dibawa ke ranah-ranah politik Arab Saudi," kata dia.