Pagi Ini Dolar AS Rp15.180
Mengutip data perdagangan Reuters, Rabu (24/10), dolar AS dibuka pada posisi Rp15.185. Rupiah sempat menguat terhadap dolar AS dan menahan posisinya di Rp15.180.
Kendati demikian, dolar AS masih perkasa dan sempat menyentuh level tertingginya di Rp15.197. Dengan kisaran level terendah di Rp.15.190. Secara year to date (ytd) atau dari awal tahun hingga saat ini, dolar AS sudah menguat terhadap rupiah sebesar 11,95 persen.
Sementara itu data transaksi antarbank terlihat pergerakan dolar masih dikisaran Rp15 ribu. Di lihat dari laman website Bank Mandiri, pukul 09.25 WIB telah menjual Rp15.220 per dolar AS.
Sedangkan Bank BCA mencatat nilai jual Rp15.210 per dolar AS, dengan harga beli Rp15.180.
Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan sejak sore kemarin melemah sebesar 40 poin, dibanding pada posisi sebelumnya Rp15.185.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova, mengatakan bahwa imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang berada di atas 3 persen masih menjadi sentimen negatif bagi kurs rupiah.
"Imbal hasil obligasi AS itu masih menjadi daya tarik investor di negara berkembang, sebagian investor cenderung memindahkan dananya sehingga membebani fluktuasi rupiah," ujarnya seperti dikutip Antara.
Selain itu, lanjut dia, kuatnya peluang the Fed untuk menaikan suku bunganya pada akhir tahun ini turut menjadi beban bagi mata uang rupiah.
Kendati demikian, lanjut dia, Bank Indonesia yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" di 5,75 persen diharapkan dapat menurunkan defisit transaksi berjalan.
"Pelemahan juga terjadi pada mata uang negara tetangga karena sentimen the Fed itu," imbuhnya,