Ribuan Santri Deli Serdang Doakan Ganjar Jadi Presiden, Pimpinan Ponpes: Beliau Orang Pesantren

ERA.id - Calon presiden Ganjar Pranowo bersilaturahmi dengan ribuan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darularafah Raya di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (10/11/2023).

Dalam acara itu, Ganjar didoakan agar menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2029. Doa dipimpin oleh Pimpinan Umum Pesantren Darularafah Raya, KH. Indra Porkas Lubis.

"Semoga apa yang bapak cita-citakan berhasil. aamiin. Mari kita baca surat Al Fatihah. Semoga Allah SWT mengabulkan untuk bapak Ganjar Pranowo Presiden 2024," kata KH. Indra dalam sambutannya.

Indra kemudian menyemangati para santri untuk mendukung Ganjar agar menjadi Presiden 2024 dengan menyuarakan 'Yel-yel'. Ganjar Presiden 2024 pun menggema.

"Saya punya yel-yel. Kalau saya bilang Bapak Ganjar Pranowo, jawabnya presiden, presiden, presiden," kata KH. Indra kepada para santri.

"Bapak H. Ganjar Pranowo," kata Indra.

"Presiden, presiden, presiden," teriak ribuan para santri.

"Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar," lanjut Indra yang diikuti para santri.

Indra mengatakan Ganjar merupakan keluarga besar pondok pesantren. Sebab, Ganjar merupakan cucu menantu dari KH Hisyam Abdul Karim. Ganjar memiliki istri bernama Siti Atikoh Supriyanti atau akrab disapa Atikoh. Atikoh merupakan cucu dari KH Hisyam.

Adapun Kiai Hisyam Abdul Karim merupakan ulama karismatik, pejuang kemerdekaan, serta inspirator bangsa. Ia juga merupakan pendiri Pondok Pesantren Roudlotus Sholihin di Pedukuhan Sokawera, Desa Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah.

"Bapak kita ini (Ganjar] adalah orang pesantren. Dan kami berkewajiban untuk bapak, kami punya kewajiban untuk dapat berjuang bersama bapak," tegas Indra.

Sementara itu, Ganjar mengaku senang dengan silaturahmi yang ini. Ganjar mengatakan para santri mempunyai talenta yang luar biasa untuk mengapai cita-citanya.

"Tadi dengan para santri terkait dengan pendidikan. dan ternyata saya suprise, anak-anak santri cita-citanya 'oh ada yang banyak pengen jadi ustaz-ustazah, tapi tadi juga ada yang ingin menjadi TNI, Polri hingga dokter. Jadi artinya santri-santri ini ternyata punya talenta yang cukup banyak tinggal kita arahkan," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, tantangan ke depan tidak mudah, dan santri dengan ilmu agama dan pengetahuan umum bisa menciptakan generasi yang lebih berkualitas.

"Tinggal bagaimana menetap masa depan dan menyiapkan mereka. Sudah ada Undang-Undang pesantren, tinggal kita melaksanakan, sampai tingkat daerah, termasuk membuat perda-perdanya. Ini akan menjadi salah satu kekuatan SDM yang bisa ikut menyelesaikan problematik yang ada di Indonesia," pungkas Ganjar.