Mahfud MD Akui Jadi Cawapres "Lewat Bawah": Saat Orang Bertarung Baliho dan Survei, Saya Diam Saja
ERA.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD menceritakan proses terpilihnya dirinya sebagai cawapres Ganjar Pranowo. Ia mengaku memakai strategi "salawat Asygil" yang artinya meminta untuk dihindarkan dari pertarungan politik.
"Saya jangan libatkan dalam pertarungan mereka tapi saya mencari jalan sendiri. Oleh sebab itu ketika orang bertarung pakai baliho, survei, pakai apa, saya diam saja. Tapi diam-diam saya lewat bawah, ketemu di ujung sama Ganjar," kata Mahfud di Youtube Akbar Faisal Uncencored, Senin (13/11/2023).
Ia menambahkan sebenarnya sudah menjalin komunikasi dengan PDIP sejak lama. Sejak tahun lalu, ia sudah mengisi materi di sekolah politik PDIP dan mengisi ceramah di masjid PDIP.
"Menjelang ini, kira-kira 4 hari sebelum diumumkan Pak Hasto datang ke rumah. 'Pak Mahfud, sama ibu disuruh jangan bepergian keluar Jawa yang sulit datang kalau dipanggil, karena Pak Mahfud masuk nominasi yang cukup kuat'," kata Mahfud.
Saat itu, Hasto juga meminta Mahfud untuk tak memberitahu siapa pun soal masuk menjadi nominasi cawapres. Sebab ingin ada elemen kejutan. Hingga akhirnya, Mahfud dipanggil langsung untuk menemui Ketua Umum PDIP Megawati.
"Pak Mahfud kami sudah mempertimbangkan segalanya, sekarang Indonesia perlu penegakan hukum, pemberantasan korupsi, aparat penegak hukum kacau, kira-kira begitu, kami perlu Pak Mahfud ikut nangani itu. Untuk itu Pak Mahfud kami calonkan wakil presiden, sudah kami putuskan tadi siang," katanya.
Ia menjawab saat itu bersedia. Memang hal tersebut dianggap sebagai kejutan juga bagi dirinya karena tak pernah diberitahu masuk dalam nominasi cawapres. Ia mengakui namanya memang tak masuk ke dalam survei, tapi memang selalu disebutkan dalam berita di media.
"Sehingga selalu jadi pertimbangan kualitatif, bukan kuantitatif. Dan akhirnya ketemunya di kualitatif, bukan angka yang surveinya paling banyak dan sebagainya," kata Mahfud.