5 Karakteristik Ekonomi Digital Jadi Strategi Matang Ganjar dalam Mengembangkan Bisnis di Indonesia
ERA.id - Pengembangan Ganjar pada kemajuan Indonesia akan diwujudkan melalui skema New Economy untuk membuka pasar yang lebih luas dan mendapat kesempatan baru. Strategi itu pun terbagi menjadi tiga pilar yakni Green, Blue, dan Digital Economy.
Berbicara soal Digital Economy, Ganjar pun menekankan pentingnya pengembangan di sektor infrastruktur digital. Ganjar menilai bahwa saat ini Indonesia masih memerlukan infrastruktur yang lebih kuat, terutama perihal transaksi perdagangan dalam jaringan e-commerce.
"Kami sampaikan, kalau dulu rapat paripurna kuliah ada MDU mata kuliah dasar umum, kewiraan, Pancasila, agama, sekarang mesti ditambah digital, karena semua orang akan menggunakan itu," jelas Ganjar.
Ganjar menghargai bagaimana perjuangan anak muda yang akan menjadi generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, eduksi dan pelatihan sejak dini menjadi kunci penting untuk persiapan tenaga kerja di era ekonomi digital global.
Pada konteks ini pun, Ganjar menyebutkan adanya lima karakteristik ekonomi digital yang perlu dipahami oleh masyarakat, antara lain:
1. Serba Virtual (Virtualization)
Lingkungan bisnis yang beroperasi secara virtual telah menjadi gaya baru dalam berbisnis. Maka dari itu, Ganjar akan mengembangkan infrastruktur, server, dan sumber daya lainnya.
Dengan begitu, perusahaan dapat lebih optimal dalam beroperasi dengan biaya yang lebih terjangkau.
2. Penuh Inovasi (Innovation)
Ekonomi digital juga perlu dilengkapi dengan inovasi, karena perusahaan perlu secara terus menerus mengembangkan produk, layanan, hingga proses bisnis yang mutakhir, seiring dengan kemajuan teknologi.
3. Serba Tiba-tiba (Immediacy)
Faktor lain yang memperkuat ekonomi digital juga memerlukan kemampuan untuk menyediakan produk dan layuanan secara instan serta tepat waktu untuk konsumen. Melalui adopsi teknologi yang cepat dan responsif, Ganjar meyakini perusahaan dapat merespon konsumen lebih cepat.
4. Tanpa Perantara (Disintermediation)
Dalam ekonomi digital yang maju, konsep tanpa perantara adalah sebuah kenyamanan layanan yang mampu mendorong kemajuan bisnis. Selain perusahaan dapat lebih dekat dengan konsumen, biaya transaksi yang berkurang juga akan berdampak pada meningkatnya keuntungan.
5. Terintegrasi (Integration / Internetworking)
Ganjar pun memahami bahwa dalam proses ekonomi digital, integrasi layanan adalah sebuah keharusan. Dengan sistem yang terkoneksi satu sama lain, perusahaan dapat menjalankan aliran informasi yang lancar, kolaborasi yang lebih baik, hingga pengelolaan yang efisien.