Penumpang Bagikan Ancaman Bom Lewat Airdrop, United Airlines Terpaksa Mendarat Darurat
ERA.id - Penerbangan maskapai United Airlines terpaksa mendarat darurat setelah muncul dugaan ancaman bom di dalam pesawat. Pesawat dengan tujuan Vancouver itu dialihkan ke San Fransisco dari Los Angeles.
Menurut laporan Mirror, seorang penumpang United Airlines mengumumkan dugaan ancaman bom yang membuat pesawat itu dilarang terbang di Bandara Internasional San Fransisco (SFO).
Laporan mengindikasikan penyelidik berbicara dengan penumpang di dalam pesawat dan ancaman diterima melalui AirDrop, namun hal ini belum dapat dikonfirmasi.
Penerbangan itu mendarat di SFO sebelum pukul 21:30, Senin (13/11/2023) waktu setempat. Sebelum melakukan pendaratan darurat, penerbangan UA1909 itu berada di dekat Oregon dan terpaksa berputar di atas Hutan Nasional Lassen.
Namun setelah dipastikan ancaman terhadap pesawat rendah, pesawat kemudian diizinkan mendarat dengan selamat di SFO dengan 148 penumpang dan delapan awak di dalamnya.
“Penerbangan United 1909 dialihkan ke San Francisco malam ini karena potensi masalah keamanan di dalam pesawat,” kata seorang juru bicara.
"Penerbangan mendarat dengan selamat dan disambut oleh penegak hukum setempat. Kami berupaya untuk membawa pelanggan kami ke tujuan akhir mereka sesegera mungkin," sambungnya.
Insiden ancaman bom di dalam pesawat bukan kali pertama yang terjadi. Penerbangan United lainnya yang dioperasikan oleh Republic Airways dilarang terbang pada bulan Maret tahun ini setelah sebuah catatan yang berisi ancaman bom ditemukan di toilet pesawat.
Penerbangan, yang meninggalkan Bandara Newark menuju Bandara Internasional Burlington di Vermont, diberitahu tentang dugaan ancaman bom sekitar 20 menit sebelum dijadwalkan mendarat.
Afiliasi NBC, WPTZ, memperoleh audio dari pilot tersebut, yang mengatakan: "Seorang pramugari baru saja datang dan mengatakan bahwa seorang penumpang menemukan sebuah catatan yang mengatakan ada bom di dalam pesawat."
Dalam konferensi pers, Nic Longo, direktur penerbangan di Bandara Internasional Burlington mengatakan pesawat tersebut diperintahkan untuk mendarat di "lokasi tertentu" dan "tidak ada alasan untuk percaya bahwa ini hanyalah insiden yang terisolasi."