RS Dharmais Menuju Level Asia

Jakarta, era.id - Rumah Sakit Dharmais akan berbenah habis-habisan. Dengan dorongan pemerintah, Dharmais akan menjelma jadi rumah sakit pusat kanker dengan level Asia.

Langkah ini dilakukan untuk mencegah larinya potensi devisa negara dari sektor kesehatan, lantaran selama ini masyarakat Indonesia pengidap kanker berobat ke luar negeri.

"Kami punya cita-cita dan punya mimpi untuk membangun Rumah Sakit Kanker Dharmais ini sebagai pusat kanker nasional di Indonesia yang levelnya sama dengan pusat kanker nasional di Singapura, Malaysia, Jepang, dan Korea," kata Direktur Utama RS Kanker Dharmais Abdul Kadir di Jakarta, dilansir dari Antara, Kamis (25/10/2018).

Kadir mengatakan dari banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri, khususnya untuk penyakit kanker, telah menghabiskan devisa negara sebesar Rp28 triliun per tahun. Angka tersebut juga diprediksi akan meningkat setiap tahunnya seiring bertambahnya pasien kanker di Indonesia.

"Oleh karena itu kita mau mereka tidak perlu lagi ke luar negeri tapi berobatlah di Indonesia, karena kita sudah punya fasilitas yang levelnya dan kualitasnya sudah sama dengan rumah sakit kanker yang ada di Asia. Seperti itu cita-cita kami," kata Kadir.

Kadir mengungkapkan saat ini Rumah Sakit Kanker Dharmais Tengah mengupayakan pengadaan alat terapi dengan teknologi canggih yang bernama Proton Beam Therapy.

Menurut Kadir alat ini belum tersedia di rumah sakit-rumah sakit kanker di Asia Tenggara seperti di Filipina, Malaysia, atau bahkan Australia.

Dia mengatakan saat ini RS Dharmais masih dalam proses pengadaan alat terapi tersebut dan direncanakan pelayanan akan tersedia dalam dua sampai tiga tahun kedepan.

Selain itu Kadir mengemukakan RS Dharmais juga telah menyediakan layanan alat deteksi dini kanker yang bisa dimobilisasi ke rumah-rumah warga dalam upaya pencegahan kanker.

Ke depannya, RS Dharmais juga merencanakan diadakannya alat kemoterapi yang bisa dimobilisasi ke tempat-tempat di luar rumah sakit untuk memudahkan pelayanan.

RS Kanker Dharmais saat ini juga tengah melakukan riset pengobatan kanker dengan teknologi baru seperti imunoterapi. Menurut dia, imunoterapi ini akan menggantikan metode pengobatan kanker konvensional seperti operasi atau radiasi. 

Tag: sutopo purwo nugroho sakit kanker