Bakal Ambil Langkah Tegas, Korea Selatan Minta Korut Batalkan Rencana Peluncuran Satelit Mata-mata
ERA.id - Militer Korea Selatan memperingatkan Korea Utara untuk segera menghentikan persiapan peluncuran satelit mata-mata untuk ketiga kalinya. Korea Selatan bahkan siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan bila hal itu tetap terjadi.
Rencana peluncuran satelit mata-mata ini menjadi yang ketiga kali dilakukan oleh Korea Utara setelah gagal dua kali tahun ini. Satelit mata-mata itu akan dipasang oleh Korea Utara di angkasa.
"Kami dengan tegas memperingatkan Korea Utara untuk segera mengehentikan persiapan peluncuran satelit mata-mata militer," kata Kang Ho-pil, kepala direktur operasi di Kepala Staf Gabungan, dikutip AFP, Selasa (21/11/2023).
Lalu, kata Kang, jika Korea Utara tetap nekat meluncurkan satelit mata-mata itu, militer Korea Selatan akan mengambil tindakan yang dibutuhkan demi menjamin keselamatan rakyat.
"Jika Korea Utara tetap melanjutkan peluncuran satelit pengintaian militer meskipun sudah ada peringatan dari kami, militer kami akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjamin kehidupan dan keselamatan rakyat,” tegasnya.
Awal bulan ini, agen mata-mata Seoul mengatakan bahwa Pyongyang sedang dalam tahap akhir persiapan untuk uji coba ketiganya dalam peluncuran satelit mata-mata. Menteri Pertahanan Korea Selatan, Shin Won Sik saat itu mengatakan peluncuran itu bisa dilakukan awal minggu ini.
Setelah upaya kedua yang gagal pada bulan Agustus, Pyongyang mengatakan akan melakukan peluncuran ketiga pada bulan Oktober, meskipun hal itu tidak pernah terwujud.
Korea Selatan mengatakan Pyongyang memberi Moskow senjata sebagai imbalan atas teknologi luar angkasa Rusia.
Para analis mengatakan ada tumpang tindih teknologi yang signifikan antara kemampuan peluncuran ruang angkasa dan pengembangan rudal balistik, yang mana Pyongyang telah dilarang berdasarkan berbagai sanksi PBB.
Korea Utara telah melakukan sejumlah uji coba senjata pada tahun ini, mengabaikan peringatan dari Amerika Serikat, Korea Selatan dan sekutu mereka.
Pekan lalu, mereka mengatakan pihaknya berhasil melakukan uji darat terhadap mesin berbahan bakar padat “tipe baru” untuk rudal balistik jarak menengah yang dilarang, dan menyebutnya sebagai langkah penting melawan “lingkungan keamanan yang buruk dan tidak stabil”.