Pencuri Rel Kereta di Sumsel Ditangkap, PT KAI: Untung Sendiri, Tak Pikir Keselamatan Penumpang

ERA.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang menangkap pencuri rel kereta api di Kota Prabumulih, Sumatra Selatan.

Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti mengatakan pada Selasa (21/11), pihaknya menangkap pencuri besi rel bekas di emplasemen stasiun Prabumulih. "Sudah diamankan di Polres Prabumulih dan dalam pemeriksaan lebih lanjut," katanya di Palembang, Rabu kemarin.

Ia mengungkapkan, sampai saat ini masih banyak oknum yang mencuri rel demi keuntungan pribadi, tanpa memikirkan efeknya yang dapat mengancam keselamatan penumpang kereta api.

"Masih sering pencurian terjadi khususnya di wilayah operasional Divre III Palembang material sarana dan prasarana kereta api seperti kabel/kawat sinyal, pendrol, rel, semboyan 21, (tanda atau lampu berwarna merah pada kedua sisi kanan dan kiri suatu kereta/gerbong sebagai tanda bahwa kereta/gerbong ini mengakhiri rangkaian kereta api) yang mana semua itu sangat penting dalam operasional KA dan berpengaruh terhadap keselamatan perjalanan kereta api," ungkapnya.

Ia menjelaskan, pengembangan kasus pencurian material prasarana dan sarana kereta api lainnya agar memberikan efek jera bagi pelaku pencurian.

"Hilangnya besi rel tersebut memiliki resiko yang membahayakan perjalanan kereta api baik kereta penumpang ataupun pengangkut barang, di antaranya KA BBM, KA semen, KA batubara untuk pasokan pembangkit listrik Suralaya. Karena, apabila besi rel di petak jalur itu hilang maka akan mengakibatkan kereta yang melintas anjlok bahkan bisa mengakibatkan kereta terguling," jelasnya.

Menurut dia, dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api PT KAI Divre III Palembang tidak dapat mengamankan sendiri, karena selami ini pengamanan objek vital itu mendapatkan dukungan penuh dari Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Selatan yang dilalui perjalanan kereta api serta informasi-informasi dari masyarakat yang berada di sekitar rel.

"Tentu kerugian material memang ada, tetapi kami lebih menyoroti soal bahaya yang lebih besar. Sebab, ini terkait keselamatan perjalanan kereta api, sehingga kerugiannya tidak bisa hanya dinilai dengan uang. Selain itu, kami juga sangat mengapresiasi dukungan ini dan mengajak semua pihak serta pihak pemangku kepentingan (stakeholder) terkait untuk ikut membantu menjaga perjalanan kereta api," kata Aida.