Pengamat: Politik Boleh Panas, Tapi Pikiran Tetap Dingin

Jakarta, era.id - Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan, tensi politik yang semakin memanas saat ini harusnya disikapi dengan kepala dingin. Menurut dia, menahan diri untuk tidak membuat keadaan lebih memanas adalah hal yang baik.

"Politik boleh panas. Tapi hati, pikiran, dan ucapan harus tetap dingin dan menyejukan," katanya, ketika dihubungi era.id di Jakarta, Jumat (26/10/2018).

"Menahan diri untuk tidak memanas-manasi keadaan adalah lebih baik. Jika tidak bisa berkata baik, lebih baik diam," lanjutnya.

Hal ini berawal dari pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang kembali menyemprot calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dengan kata 'goblok'.

Kemarahan Susi bukan tanpa alasan, ia geram lantaran Sandi merespons keluhan nelayan yang semakin sulit lantaran tidak diperbolehkan menggunakan alat penangkap ikan dengan jenis cantrang. 

Padahal, di mata Susi alat tangkap ini tak ramah lingkungan dan merusak ekosistem laut, sehingga dia sangat anti dengan alat tangkap ikan itu.

Larangan ini pun diperkuat dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015. Isinya adalah setiap orang dilarang menggunakan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan alat penangkapan ikan pukat tarik (seine nets) di wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia.

Kendati begitu, kata Ujang, elite politik seharusnya menjadi contoh. Menurut dia, pejabat negara tidak seharusnya mengeluarkan pernyataan yang kontroversial.

"Tidak membuat pernyataan yang kontroversial, termasuk tidak berkata yang menghina. Tak pantas ucapan goblok dikeluarkan oleh pejabat negara," tuturnya.

Baca Juga : Menyelami Kegeraman Cucu Bung Hatta

Tag: pilpres 2019