Tiga WNI di Gaza Dievakuasi ke Mesir, MER-C Tak Bisa Pastikan Waktu Kepulangan ke Indonesia
ERA.id - Organisasi kemanusiaan MER-C pada Kamis mengatakan bahwa tiga warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di Rumah Sakit Indonesia saat ini sedang menunggu proses evakuasi untuk keluar dari Jalur Gaza.
"Tiga relawan MER-C sudah dievakuasi dari RS Indonesia di Gaza utara ke Rafah, Gaza selatan," demikian keterangan MER-C melalui akun Instagram @mercindonesia, dikutip Antara, Kamis (23/11/2023)
Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, mengatakan bahwa ketiga WNI tersebut, yakni Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi akan dievakuasi ke Mesir terlebih dahulu.
Namun, belum dapat dikonfirmasi apakah ketiga WNI tersebut akan dipulangkan ke Indonesia.
Proses evakuasi tiga relawan MER-C dari RS Indonesia di Gaza utara dilakukan menyusul serangan roket Israel terhadap RS Indonesia, yang menewaskan 12 orang dan menyebabkan sejumlah lainnya luka-luka.
Ratusan ribu warga Palestina sejak pekan lalu telah melarikan diri ke selatan ketika Israel meningkatkan invasi daratnya di Gaza utara, dikutip dari Al Jazeera.
Israel dan Hamas pada Rabu (22/11) mengumumkan kesepakatan jeda kemanusiaan di Gaza, setelah lebih dari enam pekan bombardemen Israel terhadap daerah kantong tersebut menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Kesepakatan itu mencakup jeda pertempuran selama empat hari dan masuknya 300 truk bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar, ke Jalur Gaza.
Berdasarkan perjanjian yang dimediasi Qatar itu, 50 warga Israel yang ditahan Hamas akan dibebaskan dan ditukar dengan pembebasan 150 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, media Israel melaporkan.
Perjanjian itu juga memungkinkan jeda pertempuran diperpanjang, juga pembebasan lebih banyak anak dan perempuan yang ditahan oleh kedua belah pihak.
Israel memperkirakan setidaknya 239 warga Israel ditahan oleh Hamas setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Serangan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 14.128 warga Palestina, termasuk 5.840 anak-anak dan 3.920 perempuan, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong tersebut.
Sementara itu, korban tewas di pihak Israel mencapai sekitar 1.200 orang.