Gencatan Senjata Diperpanjang Dua Hari, Sekjen PBB: Tidak Menyelesaikan Masalah Utama

ERA.id - Sekjen PBB mendorong gencatan senjata penuh di Jalur Gaza dan mengatakan jeda kemanusiaan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, tidak menyelesaikan masalah utama.

“Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa gencatan senjata adalah langkah ke arah yang benar, merupakan simbol harapan, namun tidak menyelesaikan masalah utama yang kita hadapi,” kata Antonio Guterres pada konferensi pers dengan Moussa Faki, ketua Komisi Uni Afrika, dilansir Anadolu, Rabu (29/11/2023).

“Itulah sebabnya kami menekankan perlunya gencatan senjata kemanusiaan yang mengarah pada pembebasan sandera tanpa syarat dan segera dan kemungkinan memberikan bantuan kemanusiaan yang efektif kepada semua orang di Gaza, di mana pun mereka tinggal,” tambahnya.

Lalu, Guterres menyinggung keputusan Israel yang memilih untuk melanjutkan serangan usai gencatan senjata berakhir. Menurutnya, saat ini gencatan senjata lebih penting dibandingkan dengan melanjutkan pertempuran.

"Pesan saya sangat jelas. Kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan," tegasnya.

“Kita menghadapi situasi kemanusiaan yang dramatis. Pada saat yang sama, kami ingin pembebasan penuh seluruh sandera yang kami yakini harus dilakukan tanpa syarat dan segera, namun kami membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, sekarang juga,” tambahnya.

Qatar mengumumkan perjanjian pada Senin malam untuk memperpanjang jeda kemanusiaan selama empat hari menjadi dua hari tambahan, yang mana pertukaran tahanan akan dilakukan lebih banyak.

Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.

Sejak itu, penyakit ini telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut. Korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang.