Bebaskan Anak Israel yang Ditahan di Gaza, Kelompok Jihad Islam: Jika Mereka Bebaskan Semua Tahanan, Kami Juga Siap
ERA.id - Kelompok Jihad Islam Palestina mengeluarkan pernyataan Selasa malam yang mengkonfirmasi pembebasan perempuan dan anak-anak Israel yang ditahan di Jalur Gaza.
Wakil Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam, Muhammad al-Hindi, membenarkan sayap bersenjata kelompok tersebut, Brigade Al-Quds, menyerahkan sandera sipil tersebut.
“Kami bisa menerima persamaan mengenai para tahanan. Jika Israel siap membebaskan semua tahanan kami, maka kami siap,” kata Al-Hindi dalam wawancara dengan Jaringan Media Al Jazeera, Rabu (29/11/2023).
Kelompok jihad Islam itu kemudian mengatakan bahwa Israel kesulitan untuk mengenai para sandera karena gagal memulihkan secara militer. Hal ini pun disebut mempengaruhi jalannya perundingan.
“Pilihan musuh sulit mengenai para sandera karena mereka gagal memulihkan mereka secara militer. Cara Israel mempersiapkan perang adalah untuk mempengaruhi jalannya perundingan,” katanya.
Lalu, kata al-Hindi, salah satu strategi yang membuat Hamas dan pasukannya berhasil melawan Israel adalah ketabahan para rakyat.
“Kinerja perlawanan dan ketabahan rakyat kami adalah apa yang akan menentukan nasib pertempuran ini,” katanya, sambil menunjukkan bahwa “Israel mungkin terpaksa mengakhiri agresi mengingat meningkatnya kerugian.”
Qatar mengumumkan perjanjian pada Senin malam untuk memperpanjang jeda kemanusiaan selama empat hari dalam pertempuran antara Israel dan Hamas menjadi dua hari tambahan, di mana pertukaran tahanan lebih lanjut akan dilakukan.
Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.
Sejak itu, penyakit ini telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut. Korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang.