Megawati Sindir soal Penguasa Orde Baru, FX Rudy Sebut Bukan Tanda Gelisah tapi Belum Bahagia

ERA.id - Ketua DPC PDI Perjuangan FX Hadi Rudyatmo mengungkap perasaan Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri dibalik sindiran soal penguasa saat ini seperti rezim Orde Baru.

Menurutnya, pernyataan Megawati bukan kegelisahan, melainkan berdasarkan pengalaman sewaktu kecil. Apalagi, Presiden kelima RI itu secara batin belum bahagia.

"Bukan kegelisahan. Bu Mega itu kan pengalaman mulai kecil sampai dengan hari ini belum sejahtera lahir batin lho," kata Rudy di Jakarta, dikutip Kamis (30/11/2023).

Saat ditanya lebih lanjut soal Megawati belum bahagia secara batin, Rudy lantas mengaitkannya dengan perjalanan karir politik Presiden Joko Widodo.

"Ya belum bahagia jelas, 2014 punya kesempatan dia maju sendiri. Entah kalah atau menang kan punya hak. Diberikan ke Pak Joko Widodo. 2019 sama, diberikan kepada Pak Joko Widodo. Perolehannya pun juga hanya 57 persen, tidak bisa melebihi karena sudah bekerja lima tahun," paparnya.

Dia kemudian menyinggung soal sikap Presiden Jokowi yang kerap memberi sinyal mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Termasuk soal dinasti politik.

"Apalagi sekarang sudah mau menamakan dinasti atau dan sebagainya, yang paling utama yang saya catat, (omongan Jokowi) 'setelah saya nanti pak Prabowo' itu loh sebetulnya yang nggak bener," ucap Rudy.

Diberitakan sebelumnya, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengaku jengkel dengan sikap penguasa saat ini. Sebab menurutnya, mereka seperti ingin mengembalikan era Orde Baru.

Hal itu disampaikan dalam pidatonya di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11).

"Mustinya ibu enggak boleh ngomong gitu. Tapi sudah jengkel, tahu enggak?" kata Mega.

"Kenapa? Republik ini penuh pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa ini mau bertindak seperti zaman Orde Baru?" imbuhnya.

Dia menegaskan tidak akan membiarkan era Orde Baru kembali berdiri selama dirinnya masih hidup. Apalagi dia pernah menjadi korban dari rezim tersebut.

"Kalau ingat itu suka, eh jangan ya sekarang mulai lagi (menghidupan Orde Baru), selagi saya hidup," tegas.

"Sudah, berhenti deh bapak-bapak itu yang saya sindir ini. Insyaf! Insyaf!" ucapnya.