Jeda Kemanusiaan Berakhir, Paus Fransiskus Sedih: Kematian dan Kehancuran Berlanjut
ERA.id - Paus Fransiskus prihatin atas berakhirnya jeda kemanusiaan di Gaza, dengan mengatakan bahwa hal itu sama halnya dengan kematian dan kehancuran.
“(Melanjutkan serangan) membuat saya sedih karena gencatan senjata telah dilanggar ini berarti kematian, kehancuran, kesengsaraan,” kata Paus setelah pertemuan Angelus hari Minggu, menurut Vatican News.
Mengingat banyak sandera yang telah dibebaskan selama jeda tersebut, kata Paus, namun banyak yang masih berada di Gaza.
Ia juga menyinggung situasi kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza, dengan mengatakan, “Ada begitu banyak penderitaan di Gaza, dan kekurangan kebutuhan dasar.”
Paus Fransiskus mengatakan dia berharap semua pihak dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata sesegera mungkin dan “menemukan solusi selain senjata, mencoba mengambil jalan berani menuju perdamaian.”
Sebelumnya, Paus Fransiskus menyebut tindakan Israel terhadap warga sipil di Gaza adalah bentuk terorisme. Dia juga sempat berbicara langsung dengan presiden Israel, Isaac Herzog melalui panggilan telepon.
Selama pembicaraan itu, Paus disebut marah sekaligus menegur tindakan Israel atas penyerangan di Gaza.
Tentara Israel kembali mengebom Jalur Gaza pada Jumat pagi setelah menyatakan berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Lebih dari 15.200 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.
Korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang