Sandi Sebut 'Jeniper' dalam Pidatonya

Jakarta, era.id - Ketua INASGOC, Erick Thohir menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan penyelenggaraan Asian Games, termasuk kepada calon wakil presiden Sandiaga Uno yang juga hadir, yang menurut Erick telah banyak membantunya selama masih menjadi Wakil Gubernur DKI.

"Saya mengucapkan terima kasih, ini ada bekas wagub yang bantu saya selama persiapan Asian Games, terima kasih Pak Sandi. Mudah-mudahan tetap bantu saya," tutur Erick sembari bercanda di acara Milenial Fest, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Minggu (28/10/2018).

Ucapan Erick ini disambut gelak tawa hadirin. Sebab, meskipun mereka dikenal sebagai teman lama, saat ini keduanya menjadi rival dalam menghadapi kontestasi politik tahun depan, di mana Erick saat ini menjadi ketua tim kampanye Jokowi-Ma'ruf, sedangkan Sandi saat ini berpasangan dengan Prabowo yang menjadi calon presiden.

Erick selesai, giliran Sandi yang meyampaikan paparannya. Diakui Sandi, setelah Erick menyinggung soal kedekatan mereka, Sandi jadi mengingat betapa pentingnya persahabatan bagi kaum milenial untuk mencari kunci kesuksesan.

"Ini kecetus aja pas mas Erick bicara di sini, sahabat saya dari SMA. Waktu itu, dia sudah jadi pengusaha karena ayahnya pengusaha. Saya bersama rekan-rekan akhirnya kolaborasi sama mas Erick. Usaha yang saya bangun berdasarkan friendship sekarang membuka lapangan kerja untuk 30 ribu orang," jelas Sandi.

Karena itu, Sandi bilang, jika milenial ingin sukses membuka lapangan kerja, kunci utamanya adalah jaga persahabatan. Sandi lalu mengenang kembali kedekatan dengan Erick berawal dari main basket. Ia lalu mengamalkan nilai dari permainan basket untuk menjadi kunci kesuksesan.

"Saya sama pak Erick ceritanya sudah tersebar. bagaimana kita berteman. Ada tiga hal utama yang selalu kita ambil dari bola basket. Pertama adalah preparation. Asian Games, apapun juga enggak akan sukses tanpa persiapan yang matang. Yang kedua, speed. Mau sukses, harus bergerak cepat. Kita enggak bisa bergerak lambat," ujar Sandi.

"Yang ketiga, kolaborasi atau teamwork. Ke depan, enggak bisa superman, harus super team. Negara ini mau maju, harus kolaborasi. Itulah values dari bola basket yang bisa kita tanamkan," tambahnya.

Sandiaga dan Erick Thohir (FOTO: Diah/era.id)

Don't be Jeniper

Selain itu, kunci untuk maju kata Sandi adalah jangan memupuk sifat-sifat buruk yang ia sebut Jeniper, yang merupakan akronim dari julid, nyinyir, ataupun baper.

"Don't be julid. Julid itu negatif, pasti akan membawa komen yang lebih negatif dan akhirnya ada aura pesimisme di antara kita. Kedua, jangan nyinyir. Sudah cukup insan di dunia ini yang bersifat nyinyir. jangan ditambahin. Kalau ada orang nyinyir, enggak usah dibaca komennya. Ngapain dibaca. nyusahin kita. Anggap saja itu orang sayang sama kita sehingga memperhatikan kita, sehingga kita mengoreksi. Terakhir adalah baperan. Milenials jangan pernah baper. Dibawa nyantai saja," jelas mantan Wakil Gubernur DKI tersebut.

Sandi melanjutkan, selain ada yang harus dihindari, juga ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh milenial yang ingin maju. Pertama inovasi, kedua ambil risiko, dan ketiga proaktif.

"Kalau milenial ingin maju, satu bagaimana mereka berinovasi. jangan pernah berhenti berinovasi. kedua, ambil risiko. ini hari minggu, biasanya hari minggu ngapain? istirahat, main main, asik chatting, nongkrong, tapi kalian di sini dengerin nambah ilmu, itu ambil risiko. ketiga, proaktif, bangun jejaring karena ekonomi berbasis silaturahim," pungkasnya.

Tag: sandiaga uno tajir prabowo-sandiaga