Dapat Perintah dari Jokowi, Mahfud Bakal Gelar Rapat Koordinasi Besok Bahas Pengungsi Rohingya
ERA.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD akan mengelar rapat koordinasi pada Selasa (5/12) besok. Rapat tersebut untuk membahas pengungsi Rohingya yang berdatangan ke Indonesia.
Hal tersebut merupakan tindak lanjut atas perintah Presiden Joko Widodo.
"Besok akan dikoordinasikan karena ini, lalu berbenturan soal perikemanusiaan," kata Mahfud di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023).
Dia mengatakan, pengungsi Rohingya sudah mencapai 1.447 orang dan jumlahnya semakin bertambah. Penyebabnya karena banyak negara yang menolak mereka, sehingga sebagian besar terdampar di Indonesia.
Namun di sisi lain, penduduk di Indonesia juga mulai menolak keberadaan para pengungsi Rohingya. Selain itu pemerintah juga tidak punya anggaran lebih untuk memberi tempat dan makanan.
"Ini negara lain sudah nutup. Tapi larinya ke Indonesia semua, semakin bertambah, semakin bertambah kita sudah ngasih makan, ngasih tempat. Sekarang orang Aceh, orang Riau, Medan apa itu, ndak ada tempatnya, ndak ada biayanya," kata Mahfud.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud Md untuk menangani masalah pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia.
"Ya saya telah memerintahkan Menkopolhukam untuk menangani bersama-sama dengan daerah, bersama-sama dengan UNHCR," kata Jokowi singkat dalam keterangannya menjelang keberangkatan menuju Nusa Tenggara Timur di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/11).
Adapun UNHCR selaku lembaga Persatuan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi menyebut pengungsi Rohingya tidak datang ke Indonesia untuk mengeksploitasi Indonesia atau keramahan masyarakat Indonesia. Sebaliknya para pengungsi Rohingya disebut UNHCR sebagai orang-orang tangguh yang jika dikaryakan akan berkontribusi besar kepada masyarakat.
Juru bicara UNHCR Indonesia Mitra Salima menyebut para pengungsi datang karena keputusasaan yang diakibatkan oleh meningkatnya kasus pembunuhan, penculikan dan situasi berbahaya di tempat tinggal sebelumnya.