Cegah Anak Kekurangan Gizi, Dokter Gizi Berikan Panduan Makan Isi Piringku yang Benar

ERA.id - Kekurangan gizi adalah awal dari berbagai masalah kesehatan balita dan menjadi penghambat tumbuh kembang si kecil. Mencegah kekurangan gizi, dokter gizi Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes memberikan panduan makan isi piringku yang benar.

Rita Ramayulis mengungkapkan saat ini banyak anak-anak di Indonesia yang mengalami kekurangan gizi. Kekurangan gizi membuat anak-anak mengalami gangguan pertumbuhan, seperti berat badan kurang, perawakan pendek, bahkan gagal tumbuh. 

Kekurangan gizi pada anak disebabkan oleh tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi harian. Hal ini diungkapkan langsung oleh Rita Ramayulis saat menjadi narasumber dalam acara konferensi pers Peluncuran Bumbu Kaldu Sedaap.

"Ketika anak-anak Indonesia banyak mengalami kekurangan asupan zat gizi. Kita lihat data, ada saja anak-anak kekurangan asupan zat gizi dari 40 jenis gizi," ujar Rita Ramayulis, saat ditemui kawasan Slipi, Palmerah, Jakarta pada Selasa (5/12/2023).

Dokter Rita Ramayulis (Foto: Era.id/Adelia)

Supaya mendapatkan gizi seimbang, si kecil bisa mengikuti panduan isi piringku yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI. Isi piringku adalah makanan bergizi seimbang dan pola makan yang baik untuk pertumbuhan serta perkembangan anak.

"Tapi proporsi harus ada ketepatan dengan buah, lauk pauk berbeda, lauk berbicara protein hewani, kalau pauk itu protein nabati, harus sesuai ketepatan porsi," jelasnya.

"Kalau porsinya tidak tepat, maka interaksinya menjadi negatif. Itulah kita lihat anak-anak kekurangan gizi, penyakit menular datang lebih awal, itu karena ketidakseimbangan zat gizi, kita satu hari membutuhkan 40 zat gizi," lanjutnya.

Dalam isi satu piring makan terdapat makanan pokok, lauk-pauk dan sayur atau buah-buahan. Komposisinya yakni 50 persen buah dan sayur, serta 50 persen karbohidrat dan protein. Pembagian sepertiga lauk serta dua pertiga karbohidrat.

"Bisa pakai isi piringku, dimana satu kali makan dibagi 4 ruang, ada kelompok makanan pokok, tidak hanya nasi, tapi bisa kentang, ubi, singkong. Lalu sebagian lagi ada sayur ragam jenisnya dan cukup gizinya. Ada kelompok protein, baik hewani dan nabati dalam satu bagian," paparnya.

"Ada satu bagian ini buah, dengan mencukupi bagian ini dengan proporsi, dimana semua makanan level sama. Ini sudah menggambarkan gizi seimbang pada satu kali waktu makan. Semakin beraneka ragam dikasih makan, maka semakin kecil resiko kekurangan gizi," lanjutnya. 

Supaya anak lebih nafsu makan, ibu bisa menambahkan sachet bumbu kaldu pada makanannya. Biasanya, bumbu kaldu digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan. Selain itu, mengandung banyak nutrisi dan baik untuk kesehatan si kecil.

"Ada solusi ini bisa meningkatkan cita rasa, ini bisa sebagai alternatif. Anak-anak yang kurang asupan, jadi bisa diasup dengan citarasa (bumbu kaldu)." tuturnya.