Dua Warga Kota Bogor Terpapar Cacar Monyet, Diduga Terinfeksi Keluarga dari Perjalanan Luar Negeri
ERA.id - Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim menduga kasus cacar monyet yang menimpa dua warganya karena adanya perjalanan luar negeri dari keluarganya.
Selain itu, Dedie A Rachim juga menduga pertemuan keluarga dari salah satu warga yang terpapar cacar monyet menjadi salah satu penyebabnya.
"Kita belum tahu ya di mana ya, tetapi kemungkinan ada keluarga yang riwayatnya, satu ada perjalanan luar negeri, satu lagi ada yang kumpul keluargalah kurang lebih seperti itu, tapi secara spesifik belum ketahuan," ujar Dedie kepada wartawan saat meninjau pembangunan SDN Bangka, Jalan Otto Iskandar, Kamis (07/11/2023).
Dedie mengungkapkan penanganannya dua warga Kota Bogor yang terpapar cacar monyet harus disesuaikan dengan SOP yang ada di kementrian kesehatan.
"Termasuk juga tata laksana penanganan kasus, kemudian juga bagaimana penanganan obat di Kota Bogor, apakah kemudian cukup, nah ini yang kita sampaikan ke dinas kesehatan," ucap Dedie yang juga pernah menjabat sebagai Direktur di Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK).
Kedua, Dedie meminta juga ke masyarakat untuk berhati-hati jadi kalau ada gejala terutama ini sekarang kalau tidak salah bukan hanya cacar monyet saja tapi covid juga sudah mulai ada lagi.
"Cacar monyet ini masih dua mudah-mudahan bisa kita selesaikan," tutup Dedie.
Seperti diketahui, Dinas Kesehatan Kota Bogor menidentifikasi adanya dua warga terindap penyakit cacar monyet atau biasa disebut MPOX
Kasus ini bermula ketika Kedua kasus berjenis kelamin laki-laki, dengan orientasi seksual LSL (Laki Seks Lelaki) memiliki riwayat kontak seksual dalam 21 hari terakhir sebelum munculnya gejala.
Saat ini, kedua kasus tengah menjalani isolasi mandiri terhitung dari tanggal 20 November dan dilakukan pemantauan harian melalui tenaga kesehatan Puskesmas wilayah.
Sebagai bentuk respon cepat terhadap penemuan kasus, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor telah melakukan pertemuan Koordinasi Teknis Penemuan Kasus Suspek Mpox yang dihadiri oleh petugas surveilans dan petugas program HIV di Rumah Sakit dan Puskesmas.
Lebih lanjut, Dinkes juga Penyelidikan Epidemiologi secara lengkap terhadap masing-masing kasus. Melakukan pelacakan dan mendata kontak erat kasus, melakukan tatalaksana kasus sesuai dengan pedoman Pencegahan dan Pengendalian Mpox berupa pemantauan harian kasus, pemantauan harian kontak erat, dan assessmen isolasi mandiri. Lalu koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kesehatan. Memastikan semua kebutuhan baik dari sistem pelaporan hingga logistik penunjang pemeriksaan laboratorium terpenuhi.