Komentari Bahlil Soal Investasi IKN, Anies Baswedan: Investor Jangan Dipaksa Kalau Secara Komersial Tidak Layak
ERA.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan mengatakan, jangan pernah memaksa investor untuk berinvestasi. Menurutnya, para investor memiliki mekanismenya sendiri untuk menanamkan modalnya.
Hal itu merespons pernyataan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang menyebut investor ragu menanam modal di Ibu Kota Negara (IKN).
"Investor itu selalu objektif dan investor selalu menggunakan studi kelayakan yang obyektif. Dia tidak memutuskan berdasarkan pertimbangan non komersial," kata Anies ditemui di Bandar Lampung, dikutip Jumat (8/12/2023).
Dia menambahkan, para investor memutuskan untuk berinvestasi berdasarkan pertimbangan komersial. Bukan karena paksaan politik.
Oleh karena itu, menurutnya pemerintah jangan terlalu memaksa investor menanamkan modal di IKN.
"Kalau secara komersial layak, ya pasti dia mau kerjakan," kata Anies.
"Menurut saya jangan dipaksa investor itu. Biarkan investor itu mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan komersial, bukan pertimbangan politik," ucapnya.
Sebagai informasi, Bahlil mengaku, pernyataan dari salau satu capres dan pendukungnya terkait IKN menyebabkan impresi negatif untuk megaproyek di Kalimantan Timur itu.
Meski tak menyebut nama, namun PKS yang merupakan salah satu partai politik pengusung pasangam capres-cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, sempat menyatakan akan mempertahankan Jakarta sebagai ibu kota Indonesia. Bahkan, ini menjadi janji kampanye partai itu jika AMIN menang.
Bahlil merespons perlawanan terhadap IKN itu dengan membentuk media center Indonesia Maju. Ia mengatakan tujuan pembentukan 'tim' itu untuk meluruskan dan memberikan klarifikasi kepada publik, terutama isu terkait ekonomi dan investasi.
"Sekarang kan banyak investor yang mulai nanya, mulai ada keraguan. Karena ada beberapa capres yang menyampaikan visi dan misinya itu melahirkan keraguan bagi investor," ucap Bahlil di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/12).
"Oh iya (soal IKN), iya dong. Masa tiba-tiba mau bilang batalkan, ya kami harus mampu menjawab itu dengan baik," sambungnya.