Ganjar-Mahfud Akan Buka 17 Juta Lapangan Kerja Jika Menang Pilpres 2024
ERA.id - Pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD akan membuka 17 juta lapangan pekerjaan bila menang dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengatakan Ganjar-Mahfud ingin bonus demografi berdampak positif bagi bangsa.
"Jumlah tenaga kerja Indonesia kira-kira 68-70 persen, dan puncaknya nanti di tahun 2030. Hampir 70 persen masyarakat kita adalah mereka yang umurnya harus bekerja," ujar Andika di Jakarta.
Andika menjelaskan usia kerja yang dimaksud berada di rentang 15-64 tahun. Adapun puncak bonus demografi di 2030.
Jika dioptimalkan, mantan Panglima TNI ini menyebu akan menguntungkan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kerugiannya, kalau jumlah segitu gak ada kerjaan, bisa memicu masalah sosial. Ketika ini terjadi maka ekonomi kita tidak akan tumbuh," ujarnya.
Lebih lanjut, Andika berkata pada rentang waktu 2024 hingga 2045, pemerintah yang terpilih harus memastikan kecukupan lapangan kerja.
“Mas Ganjar menginginkan tercipta lapangan kerja lima tahun yang akan datang 2024-2029 itu 17 juta, berarti setiap tahunnya kira-kira sekitar tiga jutaan. 1,5 lebih banyak dari yang diciptakan pemerintahan yang sekarang ini dan itu nggak gampang,” ujar Andika.
Di sisi lain, Andika juga mengatakan target dari Ganjar-Mahfud adalah meningkatkan tiga juta per tahun lapangan kerja untuk menumbuhkan ekonomi tujuh persen.
“Meski selisihnya hanya dua persen dari pertumbuhan ekonomi saat ini sebesar 5 persen, itu sulitnya bukan main, butuh kerja keras,” ujarnya.
Andika berkata pasangan Ganjar-Mahfud juga memiliki program unggulan untuk generasi muda, yakni membangun creative hub di seluruh Indonesia.
Program ini akan direalisasikan ketika Ganjar-Mahfud memang memenangkan Pilpres 2024.
”Pembentukan creative hub itu bertujuan mengakomodasi kreativitas anak-anak muda agar mereka bisa mengembangkan bakat dan minatnya, sehingga memacu berkembangnya sektor kreatif,” ujar Andika.
Lebih dari itu, Andika menyebut generasi muda Indonesia, khususnya yang berada di sektor industri kreatif membutuhkan akses, tak hanya wadah melainkan juga sumber daya yang mampu mendukung mereka untuk terus produktif berkarya dan berinovasi.