Sindir Kartu Sakti Ganjar-Mahfud, Nusron Ingat Pernah Ada Capres Diperiksa KPK soal KTP
ERA.id - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyindir program KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (Sakti) milik pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Dia menilai, program itu hanya akan menjadi proyek baru. Politisi Partai Golkar itu lantas menyinggung salah satu Capres pernah sampai diperiksa oleh KPK soal urusan KTP. Namun dia tak menyebut nama capres yang dimaksud.
"Proyek lagi dong nanti. Ingat lho, sudah pernah ada paslon ya kan, yang diperiksa KPK gara-gara kartu KTP-KTP ginian doang," kata Nusron di Sentul Internastional Convention Center (SICC), Jawa Barat, Minggu (9/12/2023).
Menurutnya, persoalan saat ini bukan soal kartu-kartu bantuan untuk membantu kesejahteraan masyarakat saja, tetapi terkait dengan integrasi data.
Dia mendukung apabila ada integrasi data, misalnya dari KTP, sudah bisa mencakup kebutuhan banyak kartu bantuan yang dibuat oleh pemerintah. Namun, jangan sampai program itu menjadi proyek baru lagi.
"Kalau masalah melakukan simplifikasi sih enggak ada masalah, asal tidak jadi proyek saja. Karena sudah pernah kan kita tahu jadi kasus karena KTP ini," kata Nusron.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto memamerkan program kartu Sakti milik Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Program tersebut diklaim untuk menyempurnakan kebijakan era Presiden Jokowi demi mewujudkan kesejahteraan rakyat.
"Apa yang dilakukan Ganjar di dalam melanjutkan, memperbaiki, mempercepat capaian dari presiden Jokowi untuk rakyat, jawabannya KTP Sakti saudara sekalian," kata Hasto dalam konsolidasi internal DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lebak di Gedung As Sakinah, Jalan Soekarno-Hatta, Cibadak, Banten, Minggu (10/12) dan dikutip pada Senin (11/12/2023).
Dia mengatakan, dengan program KTP Sakti ini maka ke depannya masyarakat tak perlu lagi mengantongi banyak kartu untuk mendapatkan bantuan karena semuanya akan terintegrasi dalam satu kartu saja.
KTP Sakti itu, kata Hasto, juga merupakan wujud komitmen Ganjar-Mahfud untuk menyejahterakan mayarakat kecil.
"Dengan KTP Sakti, kita akan integrasikan, kita satukan komitmen terhadap Wong Cilik. Karena fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Ini ada kartu sehat, kartu Indonesia pintar, ada PKH, ada program satu keluarga satu sarjana, ada raskin, semua nanti cukup dilanjutkan dengan kartu tanda penduduk Indonesia Raya pintar. Maka ini dinamakan KTP Sakti," kata Hasto.