Usai Berobat, Pasien Asal Surabaya Ditemukan Tewas di Ponpes Milik Gus Samsudin di Blitar

ERA.id - Seorang pasien asal Surabaya ditemukan tewas di dalam toilet umum Pondok Nuswantoro milik Samsudin Jadab atau Gus Samsudin, di Desa Rejowinangun, Kedemangan, Blitar, Jawa Timur, Senin (11/12/2023) lalu.

Diketahui pasien tersebut berisinial S (59) warga Tambak Asri Melati, Morokrembang, Surabaya. S memiliki penyakit darah tinggi, kelestrol dan sesak nafas.

Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono, mengatakan, awalnya S perpamitan ke keluarganya untuk berobat di Pondok milik Gus Samsudin tersebut, pada Senin 9 Desember 2023 lalu.

Namun, pasien S tidak ada kabar sama sekali kepada keluarganya dan tidak pulang kerumah.

"Keluargnya langsung datang ke Pondok Nuswantoro pada Senin (11/12) lalu sekitar jam 16.00 WIB. Mereka menanyakan keberadaan korban yang tidak pulang sejak Sabtu lalu,"kata Iptu Udiyono, saat dihubungi Jumat (15/12/2023).

Iptu menyampaikan, bahwa keluarga S membenarkan bahwa korban memang datang ke Pondok Nuswantoro. Terbukti, nama S ada dibuku tamu saat dicek. Keluarga kemudian mengadukan hal itu ke Polsek Lobar. Mereka melaporkan ke Polisi bahwa  S terakhir kali berada di Pondok Nuswantoro.

Kemudian pihak kepolisian mendatangi lokasi dan menyelidiki pengecekan CCTV bersama saksi di pondik tersebut.

“Diketahui bahwa Sabtu (9/12), sekitar jam 20.44 WIB korban melaksanakan terapi di pondok dan setelah selesai, terlihat dalam CCTV korban masuk ke dalam kamar mandi umum dan tidak kunjung keluar,” ucapnya.

Lalu Kepolisian langsung mengecek toilet umum tersebut dengan mengintip lewat ventilasi. Ternyata, korban S ditemukan tergelatak di dalam toilet itu.

Kata dia saat melakukan evakuasi, jasad dan barang-barang S berupa kalung emas, anting emas, handphone serta dompet ditemukan masih utuh.

Lebih lanjut Iptu Udiyono juga menyampaikan petugas kesehatan Puskesmas Kademangan melakukan pemeriksaan medis. Hasilnya tak ada bekas luka atau kekerasan pada jenazah.

“Tidak ada bekas luka ataupun benda tumpul,  bagian tubuh yang lainya dalam keadaan utuh, tidak ditemukan luka maupun tanda-tanda kekerasan lainnya,"terangnya.

Atas kejadian tersebut, tambahnya keluarga  S menyatakan menerima dan meminta untuk tidak dilakukan autopsi jenazah. Mereka juga membuat surat pernyataan tidak akan menuntut pidana maupun perdata kepada pihak manapun

"Jenazah korban telah kaku yang belum ada tanda-tanda pembusukan mayat, diduga korban meninggal karena sakit darah tinggi, kolesterol, sesak nafas,” tandasnya.