Suguhkan 50 Menu Masakan Indonesia, Warisan Bu Lika Pertahankan Cita Rasa Autentik yang Kuat
ERA.id - Kuliner Indonesia menjadi salah satu kekayaan budaya yang melekat dengan cita rasa yang kuat. Cita rasa yang autentik dari tiap kuliner khas Indonesia menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan.
Salah satu kuliner yang mempertahankan kudapan nusantara dengan cita rasa yang autentik ialah Warisan Bu Lika. Menyuguhkan sedikitnya 50 menu masakan khas nusantara, Warisan Bu Lika menghadirkan berbagai menu dari Jawa hingga Sumatera.
"Masih kita beratnya di pulau Jawa, Bali, terus ada Manado, Sulawesi. Untuk Sumatera ada sedikit cuma kalau Sumatera Barat saya belum ambil. Ini masih pengembangan terus lah sebenarnya," kata Ferolika Setiawaty saat ditemui di kawasan Kelapa Gading beberapa waktu lalu.
Salah satu menu andalan yang disuguhkan Warisan Bu Lika ialah nasi goreng. Menurut Fero, nasi goreng ini memiliki cita rasa yang sangat kuat dengan potongan somked beef yang melimpah.
Selain itu, Warisan Bu Lika juga memiliki minuman andalan yang berbeda pada umumnya yaitu Es Dawet Bule. Minuman ini tidak memakai gula merah seperti pada minuman dawet pada umumnya.
"Kita punya Dawet Bule, itu isinya ada cendol, tape ketan ijo, ketan item, terus ada tape singkong, ada cendolnya. Bule karena cendol biasanya kan pakai gula jawa kan, nah ini nggak pakai gula jawa jadi dia bule. Pakainya gula putih warnaya benar-benar bule," ungkap Fero.
Tidak hanya itu saja, Warisan Bu Lika juga melakukan modifikasi beberapa menu dengan menyesuaikan rasa agar bisa diterima dengan lidah warga Jakarta. Salah satu menu yang dimodifikasi ialah gudeg.
Kudapan khas Yogyakarta itu dibuat tidak terlalu manis di Warisan Bu Lika. Selain itu, ayam betutu yang merupakan khas Bali juga memiliki bumbu yang berbeda pada umumnya.
"Memang dilestarikannya itu sesuai masih kita yang ada di Jakarta. Otomatis lidahnya kita sesuaikan dengan lidahnya orang Jakarta, contohnya gudeg yang mungkin kita di Jogja terlalu manis nanti kita sesuaikan tapi tetap cita rasanya sesuai aslinya," paparnya.
"Indonesian food mendekati cita rasa asli, nggak berubah, cuma menyesuaikan dengan rasa lidah orang Jakarta," imbuhnya.