Setiap Hari 93 Persen Anak di Dunia Terpapar Udara Beracun
Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan meperkirakan terdapat 600 ribu anak meninggal pada 2016 akibat infeksi pernapasan bawah yang disebabkan oleh udara kotor.
"Udara yang tercemar meracuni jutaan anak dan menghancurkan hidup mereka. Ini tidak dapat ditolerir. Setiap anak berhak mendapatkan udara yang bersih sehingga mereka dapat tumbuh dan melakukan potensi mereka secara utuh," ungkap Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip Antara, Rabu (31/10/2018).
Polusi udara juga dapat memengaruhi kemampuan kognitif anak dan juga dapat memicu asma serta kanker. Anak-anak yang terpapar dengan tingkat polusi udara yang tinggi mungkin berisiko lebih besar terkena penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular di kemudian hari.
Baca Juga : Konsumsi Banyak Gula Bisa Bikin Anak Nakal
Air pollution. (Sumber: WHO)
Pencemaran udara terparah terjadi di negara-negara dengan penghasilan rendah dan menengah, menurut laporan tersebut, terutama negara-negara di Afrika, Asia Tenggara, Mediterania timur, dan Pasifik barat.
Wali Kota Seoul, Korea Selatan Park Won-soon mengatakan, laporan WHO dengan jelas menunjukkan bahwa perilaku keseharian orang dewasa mengancam kesehatan anak-anak yang tidak bersalah.
"Tidak ada orang dewasa di planet ini dapat terbebas dari rasa sakit yang diderita oleh anak-anak kita karena polusi udara," kata dia.
Laporan itu mengatakan bahwa secara keseluruhan, sekitar 7 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun karena polusi udara. Bahkan, sepertiga dari kematian akibat strok, kanker paru-paru, dan penyakit jantung berasal dari udara yang tercemar.
Baca Juga : Berapa Lama Manusia Bertahan Tanpa Makan dan Minum
Ilustrasi (Pixabay)
Untuk mengurangi polusi, Badan Kesehatan Dunia menyarankan percepatan pengalihan untuk memasak dan memanaskan bahan bakar dan teknologi, serta meningkatkan penggunaan transportasi yang lebih bersih, perumahan hemat energi dan perencanaan kota.
"Banyaknya penyakit dan kematian yang diungkapkan oleh data baru-baru ini mendesak komunitas global untuk bertindak segera. Untuk jutaan anak yang terpapar polusi udara setiap hari, hanya tersisa sedikit waktu untuk dibuang percuma dan banyak hal yang hal yang dapat didapatkan," kata organisasi yang bermarkas di Jenewa itu.