Lima Provinsi Berisiko Alami Bencana Hidrometeorologi Basah, Mana Saja?
ERA.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa lima wilayah provinsi di Indonesia berisiko tinggi mengalami bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor menjelang perayaan Natal 2023 dan tahun baru 2024.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa bencana hidrometeorologi basah sangat rawan terjadi di wilayah Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Bali.
Menurut Fajar, Jawa Barat paling rawan mengalami bencana hidrometeorologi basah pada saat hujan lebat karena wilayahnya mencakup banyak daerah pegunungan, lereng, dan sungai.
"Bahkan ini sudah terjadi di Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Garut, bahkan menimbulkan korban jiwa," katanya dikutip dari Antara, Jumat (22/12/2023).
Ia mengatakan bahwa upaya mitigasi saat ini difokuskan pada lima provinsi yang dinilai paling rawan mengalami bencana hidrometeorologi basah.
BNPB telah melakukan tahapan-tahapan siaga darurat banjir dan tanah longsor selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, termasuk melaksanakan apel kesiapsiagaan untuk mengecek alat, perangkat, personel, dan anggaran untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah.
BNPB juga telah menerbitkan surat keputusan perihal status darurat, siaga, tanggap, maupun transisi terkait penanggulangan bencana di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
Fajar mengatakan bahwa pemerintah provinsi, kabupaten, maupun kota dapat mengajukan permohonan dukungan alat, perangkat, dan anggaran untuk penanggulangan bencana kepada BNPB.
Menurut dia, pemerintah daerah diberi waktu hingga Jumat (22/12) untuk mengajukan berkas permohonan bantuan penanggulangan bencana.
Ia menyampaikan bahwa BNPB juga melakukan langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan seperti memperkuat tanggul dan lereng, memperdalam saluran, dan menyiapkan logistik bantuan dasar untuk pengungsi.
BNPB mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana serta memantau informasi tentang prakiraan cuaca dan daerah rawan bencana di situs web resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atau BNPB.