Banyak Warga di Sukoharjo Terancam Dicabut Bansosnya karena Dukung Anies-Muhaimin
ERA.id - Tim pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Kabupaten Sukoharjo, mengaku banyak pemilih menjelang Pemilu 2024 diintimidasi.
"Intimidasi itu dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, sehingga menimbulkan ketakutan di masyarakat," kata Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Anies-Muhaimin (AMIN) Kabupaten Sukoharjo, Bambang Wahyudi, Minggu silam.
Bantuan negara untuk pendukung Anies di Sukoharjo, katanya, terancam akan dicabut dan dibekukan. "Seperti bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kartu Indonesia Sehat (KIS)," ungkap Bambang.
Adapun ancaman itu sering disampaikan para pamong atau aparat di desa. Bahkan, beberapa keluarga pendukung AMIN yang tercatat sebagai aparatur sipil negara (ASN), juga ditekan.
Mereka merasa ketakutan dipindahtugaskan ke daerah-daerah yang jauh dan terpencil dari tempat tinggalnya. "Ada beberapa tempat yang didatangi aparat keamanan negara, walaupun hanya sekadar bertanya. Tapi, namanya orang kampung, kalau didatangi saja, sudah merasa ketakutan," jelasnya.
Bambang menyatakan mereka telah menargetkan pasangan AMIN memperoleh 36 sampai 39 persen suara. Target itu disesuaikan dengan perolehan suara dari Sudirman Said sebesar 38 persen saat maju pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah pada 2018 lalu.
"Saat ini Pak Sudirman menjadi co-captain dari Tim Nasional AMIN," ujarnya.
Untuk mewujudkan target itu, mereka telah membentuk rumah pemenangan dan posko Tempat Pemungutan Suara (TPS) Gerakan Rakyat hampir di setiap desa dan kecamatan untuk Kabupaten Sukoharjo.