Jokowi Ingatkan KPU Semua Tingkatan Kelola Pemilu 2024: Keteledoran Teknis Bisa Berimplikasi Politis

ERA.id - Presiden Jokowi mengingatkan agar persiapan pemilu harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Diantaranya mulai dari tata kelola baik, kesiapan petugas, ketersediaan logistik, distribusi logistik, dan kesiapan sistem serta teknologinya juga harus baik.

"Jangan sampai ada yang tercecer satupun. Semuanya harus baik. Dan tidak boleh ada yang salah, termasuk aspek teknisnya. Hati-hati mengenai ini. Hal-hal yang kecil harus kita perhatikan secara detail. Sebab, keteledoran teknis bisa berimplikasi politis, bisa berimplikasi politik, bisa merembet kemana-mana yang dapat menganggu kondisivitas negara yang dapat mengganggu legitimasi pemilu kita," kata Jokowi di Jakarta, Sabtu (30/12/2023).

Jokowi mengingatkan agar ada jaminan kehandalan sistem informasi dan perangkat-perangkat penunjang pemilu harus berfungsi dengan baik, transparan, dan terbuka. Termasuk jangan sampai terjadi peretasan.

"Saya mengingatkan kita berada di era yang serba digital. Sedikit saja ada ketidakcermatan, langsung menganggu kepercayaan masyarkat. Hal semacam ini yang tidak boleh terjadi. Semua kita bersama harus menjaga ini," kata Jokowi.

Ia menekankan KPU dari pusat sampai daerah harus siap menghadapi pemilu 2024. Begitu juga kesiapan menjalankan pemilu yang jujur dan adil, yang dipercayai oleh rakyat.  Apalagi Pemilu 2024 tinggal 45 hari.

"Memang pemilu tahun 2024 ini sangat kompleks. Ini pemilu serentak (ada) pilpres, DPR, DPD, DPRD Provinisi, Kabupaten dan Kota. Dan melibatkan, angka terakhir yang saya terima,  204 juta 807 ribu 222 orang. Di 38 provinsi, 514 kabupaten dan kota. 7.277 kecamatan. 83.771 desa. Melibatkan 18 partai politik nasional dan 6 partai lokal Aceh. Kita bisa bayangkan, betapa sangat kompleks pemilu kita ini. Sangat kompleks sekali," katanya.