Mahfud Singgung Barang Impor dan Program Gratis Makan Siang Andalan Prabowo-Gibran

ERA.id - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud Md, mengatakan dirinya bersama calon presiden Ganjar Pranowo, memiliki program yang lebih baik dari sekedar makan siang gratis yang digagas Prabowo-Gibran.

"Ya begini ya, kalau makan siang gratis itu menurut (kami) baguslah. Tetapi prospeknya apa? Kami lebih dari itulah. Orang tidak hanya dikasih ikan, tetapi diberi pancingnya," kata Mahfud usai menghadiri acara Konsolidasi Akhir Tahun Tim Pemenangan Nasional (TPN) dan Relawan Ganjar-Mahfud di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu kemarin.

Mahfud menjelaskan bahwa pihaknya mempunyai program bernama gastronomi, tetapi program tersebut bukanlah program khusus, melainkan program jangka panjang.

"Kalau soal makan, kami punya program namanya gastronomi. Bukan hanya makan siang, tetapi makanannya juga sehat. Karena makan siang gratis, susu, dan sebagainya itu kan impor, kira-kira gambarannya barang-barang impor," katanya.

Ia menambahkan, "kalau gastronomi, dari bumi-bumi kita, danau kita. Itu nanti, tetapi tidak dalam sebuah program yang khusus dan seketika gitu. Itu nanti akan menjadi bagian dari program yang jangka panjang, gastronomi."

Sebelumnya dalam acara tersebut, Mahfud menyinggung memiliki 21 program unggulan yang dinilai lebih dari sekadar program makan siang.

"Kami punya program-program unggulan khusus perbaikan untuk rakyat ada 21 program tepat sasaran yang itu tidak mengada-ada dan Insya Allah bisa direalisasikan. Lebih dari sekadar makan siang," kata Mahfud yang disambut riuh hadirin.

Sementara itu, Ganjar juga sempat menyinggung program makan siang gratis saat memberikan sambutan dalam acara sarasehan bersama eksponen, alumni, dan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Jakarta, Kamis (28/12).

Hal itu disampaikan Ganjar usai menceritakan pengalaman dirinya bertemu dengan seorang pendeta bernama Leo saat berkampanye di Papua Selatan.

Pendeta Leo, kata Ganjar, menolong seorang ibu melahirkan ketika tidak ada fasilitas layanan kesehatan di tempat tinggal mereka.

“Bapak-Ibu, bagaimana menolongnya? Mereka kalau membawa ke rumah sakit, rumah sakitnya jauh. Ke mana mereka harus lewat? Bukan (karena) jalannya rusak atau jelek, (tetapi) tidak ada jalan,” kata Ganjar di Jakarta, Kamis (28/12).

“Dan kemudian kita berpesta pora ngomong tinggi-tinggi sekali. Maaf, dan kemudian Rp400 triliun mau digunakan untuk makan siang,” ujar Ganjar yang disambut riuh hadirin.