Japan Airlines Tabarakan dengan Pesawat Penjaga Pantai, Lima Awak Kabin Tewas
ERA.id - Pesawat Japan Airlines Co. (JAL) bertabrakan dengan salah satu pesawat milik Penjaga Pantai Jepang di bandara Haneda Tokyo pada hari Selasa, (2/1/2024). Kacelakaan itu menyebabkan kedua pesawat terbakar dan menewaskan lima anggota penjaga pantai.
Pesawat JAL tiba dari Sapporo dengan 367 penumpang, termasuk delapan anak kecil, kata perusahaan tersebut. Seluruh penumpang dalam penerbangan komersial tersebut dinyatakan selamat.
Namun lima dari enam anggota kabin pesawat penjaga pantai dinyatakan tewas. Sementara kapten pilot berhasil selamat setelah berhasil menyelamatkan diri.
"Lima dari enam anggota penjaga pantai yang berada di pesawat lainnya dipastikan tewas, sementara kapten berhasil melarikan diri," menurut polisi setempat, dikutip Kyodoo News, Selasa (2/1/02024).
Pesawat penjaga pantai yang berpangkalan di bandara Haneda itu sedang bergerak di landasan saat bertabrakan dengan pesawat JAL sekitar pukul 17.50 waktu setempat.
Sementara pesawat penjaga pantai sedang dalam perjalanan ke pangkalannya di bandara Niigata untuk mengirimkan bantuan bagi orang-orang yang terkena dampak gempa berkekuatan 7,6 skala Richter yang mengguncang Semenanjung Noto dan sekitarnya di sepanjang pantai Laut Jepang pada hari Senin, menurut penjaga pantai.
Perdana Menteri Fumio Kishida menginstruksikan para menteri terkait untuk melakukan segala upaya untuk segera menyelidiki tabrakan tersebut. Dia juga berjanji untuk memberikan informasi tentang kecelakaan tersebut kepada publik dengan cara yang tepat.
Para penumpang dan awak pesawat JAL melarikan diri dari pesawat yang terbakar dengan menggunakan perosotan darurat, kata kementerian transportasi.
“Saya merasakan ada benturan, seperti pesawat bertabrakan dengan sesuatu saat mendarat. Saya melihat percikan api di luar jendela dan kabin dipenuhi gas dan asap,” kata salah satu penumpang.
Pesawat penumpang yang terbakar adalah pesawat jet Airbus A350, kata JAL. Sedangkan pesawat Penjaga Pantai Jepang mengatakan pesawatnya adalah Bombardier DHC8-300.
Kebakaran tersebut memaksa bandara Haneda menutup keempat landasan pacunya, menurut kementerian transportasi, yang sedang menyelidiki kecelakaan tersebut.