Mahfud Curiga Ada yang Dorong Beberapa Satpol PP di Garut Dukung Gibran hingga Viral
ERA.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mencurigai ada yang mendorong kelompok aparatur negara melanggar netralitas di tengah tahun politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal itu merespons video viral yang diduga dilakukan sekelompok Satpol PP di Garut yang menyatakan dukungan kepada Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Mahfud, tak mungkin Satpol PP seberani itu tanpa ada dorongan dari pihak tertentu. "Sekelas Satpol PP itu saya kira tidak seberani itu kalau tidak ada yang mendorong," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (3/1/2024).
Dia menegaskan, Satpol PP merupakan bagian dari aparat negara yang harus mengedepankan netralitas. Apabila tak netral, maka mereka melanggar kode etik.
"Seharusnya itu tidak boleh. Itu pelanggaran kode etik dan pelanggaran aturan sebetulnya. Itu kan Satpol PP diangkat untuk melayani masyarakat, untuk membantu pemerintah," katanya.
Kata Mahfud, mereka yang melanggar harus ditindak. Selain itu, juga perlu dicari siapa pihak yang berani mendorong para Satpol PP itu untuk memberikan dukungan secara terbuka kepada paslon tertentu.
"Nah tinggal siapa yang mendorong itu, apakah orang luar, atau orang dalam, nanti kita lihat. Tapi itu tidak boleh dilakukan, itu norak," tegasnya.
Lebih lanjut, Mahfud meminta masyarakat tak ragu-ragu melaporkan pelanggaran apapun terkait dengan Pemilu 2024. Mantan ketua Mahkamah Kontitusi (MK) itu mengatakan, pintu kantornya terbuka menampung berbagai pengaduan.
"Saya di sini punya Satgas juga yang itu menampung pengaduan-pengaduan. Saya tahu pengaduan-pengaduan itu arahnya ke Bawaslu, ke Polri, dan ke KPU. Nanti cross checknya bisa di sini, apakah laporan-laporan itu jalan atau tidak. Kita akan kontrol di sini, di kantor Kemenko Polhukam," tegasnya.
Sebelumnya, beredar video pernyataan dukungan terhadap Cawaperes nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka yang diduga dilakukan oleh oknum Satpol PP di Garut, Jawa Barat.
Mereka secara terbuka menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan yaitu Gibran.
"Kami dari Pamong Praja Kabupaten Garut menyatakan, Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan, mas Gibran Rakabuming Raka," kata mereka sambil menunjukan poster wajah Gibran.