Sindir Utang Rp70 Triliun Beli Alutsista, Cak Imin: Kenapa sih Belanjanya Jelang Pemilu?

ERA.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjelaskan alasannya menyinggung utang negara sebesar Rp70 triliun untuk anggaran pembelian alat utama sistem senjata (alusista). Sebab, pertahanan negara tak selalu soal militer, tetapi juga pangan.

Hal itu merespons kritikan terhadap dirinya yang merasa heran dengan kebijakan pemerintah membelanjakan puluhan triliun ripuah, padahal Indonesia tak sedang dalam kondisi perang.

"Saya ngomomg soal pertahanan. Pertahanan itu ada dua. Satu, pertahanan militer untuk hadapi negara lain. Yang paling pokok hari ini, itu pertahanan pangan," kata Cak Imin dalam acara Resolusi Indonesia di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024) malam.

Menurutnya, isu ketahanan pangan saat ini harusnya menjadi prioritas. Karena itulah dia menyinggung soal utang negara untuk anggaran belanja alutsista.

Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengaku cukup heran pemerintah menyetujuinya di tengah isu krisis pangan dan terlebih lagi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Kalau saya enggak ngomong itu, mana tahu orang baru saja disetujui belanja Rp70 triliun di tengah kita mengalami masa sulit dan kenapa sih belanjanya kok menjelang pemilu?" kata Cak Imin.

Menurutnya, seharusnya, pemerintah memprioritaskan ketahanan pangan, sebab banyak masyarakat yang hidup sulit, seperti para petani.

"Oleh karena itu petani yang dibiarkan sebagai kekuatan pertahanan pangan mestinya prioritas dong, karena pertahanan (militer) juga prioritas. karena itu sama-sama prioritas," ucapnya.

"Kalau saya enggak ngomong gitu khawatir itu, kadang-kadang kita ini sering menyetujui yang kita tidak paham padahal itu jalan terus," imbuh wakil ketua DPR RI itu.

Diketahui, pemerintah menaikkan anggaran sektor pertahanan sekitar 5 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp77,3 triliun. Dana itu bersumber dari pinjaman luar negeri.

Awalny, anggaran pertahanan untuk periode 2020-2024 sebesar 20,75 miliar dollar Amerika Serikat.

Dengan perubahan ini, sektor pertahanan kini mendapat alokasi anggaran mencapai 25 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp386 triliun.

Adapun Keputusan itu diambil pada 28 November 2023 oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga merupakan calon presiden (capres) nomor urut dua.