Balas JK, Nusron: Capres yang Pojokkan Lawannya Saat Debat Bisa Diusir

ERA.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka membalas Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) yang menyebut pemimpin akan "ditonjok" kepala negara lain, bila marah-marah saat debat.

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menjelaskan ada calon presiden lain yang tidak etis dan memojokkan capres lain ketika debat pada Minggu (7/1) lalu.

Menurutnya, capres yang memiliki sifat tersebut akan diusir kepala negara lain ketika di forum internasional.

"Cara debat yang menjatuhkan seperti itu, selain tidak etis, itu kalau di dalam pergaulan perundingan dengan negara lain, kalau tadi yang emosi bisa ditonjok, kalau ini bisa diusir dari perundingan, lalu kemudian tidak diundang lagi karena dianggap tidak standar etika pergaluan pemimpin dunia," kata Nusron Wahid di Media Center TKN di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2024).

Politikus Partai Golkar ini tak mengungkapkan siapa capres yang sikapnya menjatuhkan lawan-lawannya saat debat. Dia hanya menambahkan, Prabowo tetap sabar meski diserang perihal isu pertahanan Indonesia ketika debat capres. Data tak bisa dibuka karena dikhawatirkan diketahui intelijen asing.

"Karena apa? Di dalam suatu negara demokrasi memang sering terjadi sekresi antara konsep defense dan security, itu selalu terjadi ketegangan. Tetapi pada sisi lain di dalam negara demokrasi itu juga dibutuhkan transparansi. Nah karena itu titik tengahnya di DPR lewat Komisi I. Tidak pernah ada sidang di DPR Komisi I dengan Kemhan itu terbuka secara umum. Pasti tertutup," ucapnya.

Sebelumnya, Jusuf Kalla menyindir salah satu capres yang sering marah-marah saat debat capres yang diselenggarakan oleh KPU di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) silam.

“Jadi, harus hati-hati memilih pemimpin. Kita lihat kemarin malam saja di debat. Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain, bisa ditonjok kepala negara lain," ujarnya.

Maka dari itu, mantan Ketua Umum Golkar itu mengingatkan kepada pasangan calon (paslon) AMIN agar melakukan kampanye dengan baik. Menjelaskan gagasan-gagasan yang bisa menggaet suara masyarakat.

“Tentu harus memberikan keyakinan pada masyarakat bahwa memang AMIN pemimpin yang dapat dipercaya, amanah dan juga cerdas untuk kemajuan bangsa ini,” ujar JK.