Mengulik Isu HAM di Pemilu 2024, Isu Musiman atau Pekerjaan Rumah yang Tak Kunjung Usai?

ERA.id - Pegiat HAM Haris Aufa menjelaskan isu HAM bukan lah isu musiman. Menurutnya justru isu HAM sebagai isu fundamental yang belum diselesaikan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi.

"Dalam buku Hitam Prabowo sangat jelas bahwa kasus penculikan aktivis mahasiswa, dalang kerusahan Mei 98 dan beberapa tragedi berdarah lainnya diduga melibatkan Prabowo, maka kita dorong agar dituntaskan," jelas Haris dalam diskusi dikutip Senin (15/1/2024).

Haris melanjutkan, masa depan bangsa ini akan dipertaruhkan dalam pemilu 2024 mendatang, maka dari itu ia menilai perlu digelorakan bahwa isu HAM bukan saja isu musiman akan tetapi isu abadi yang harus diperjuangkan bersama.

Pada kesempatan yang sama, Pengamat Politik Hasan Asy'ari mengatakan untuk melihat negara dalam perspektif politik ada dua hal, pertama pendekatan struktural dan kedua pendekatan kultural. Pendekatan struktural ini melihat bagaimana kelembagaan negara bekerja seperti pemerintahaan, penyelenggara pemilu, TNI dan Polri.

"Kalau kelembagaan negara ini profesional dan netral, maka demokrasi bisa diselamatkan pada Pemilu 2024. Tapi, sejauh ini, kelembagaan  negara ini seolah-seolah bekerja untuk Capres-cawapres tertentu," jelas Hasan Asy'ari.

Kedua, pendekatan kultural, Prabowo Subianto lahir dari lingkungan militer dan feodalistik. Artinnya, punya kepribadian tegas, keras dan menakutkan.

"Memahami kompleksitas masalah di republik ini, saya berpendapat Prabowo tidak tepat untuk menjadi Presiden Indonesia karena Prabowo didik untuk berperang mempertahankan negara," jelas Hasan.

Lalu Aktivis Milenial dan Tokoh Pemuda Tasikmalaya Epul Kusnaedi menjelaskan, sejak awal Prabowo dicalonkan adalah salah satu pemuda Kota Tasikmalaya telah menolak keras pencalonannya.

"Prabowo Subianto adalah aktor yang punya rekam jejak buruk di masa lalu seperti terungkap dalam buku ini dan Prabowo juga dinilai gagal menjalankan food estat," jelas Epul.

Mantan Presiden Mahasiswa Universitas Siliwangi Periode 2022 Sadid Farhan menjelaskan dalam fakta-fakta historis seperti terungkap dalam buku ini sudah sangat jelas Prabowo diduga terlibat dalam kasus penculikan aktivis.

Selain itu, kata Sadid, apa jadinnya jika bangsa ini dipimpin oleh pelaku pelanggar HAM masa lalu dan "anak haram konstitusi",   maka demokrasi akan rusak, kesetaraan dan pemerataan tidak akan terwujud.

Selain itu, lanjut Sadid, ancaman terhadap kebebasan berpendapat kedepannya dan berpotensi kasus penculikan terhadap aktifis akan terulang.

"Mahasiswa dan Pemuda mempunyai tugas sejarah untuk terus menuntaskan agenda reformasi dan mencegah agar pelanggar HAM diadili," jelas Sadid.

Sejumlah Eleman Aktivis Mahasiswa, Akademisi dan Badan Eksekutif Mahasiswa Bedah "Buku Hitam Prabowo: Sejarah Kelam Reformasi 1998" di Warung Bale, Kompleks Kampus Univeesitas Siliwangi (Unsil), Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh narsum seperti Akademisi, pengamat politik, Pegiat HAM dan Keadilan Sosial, Pegiat Pemilu dan Demokrasi, dan Presiden Mahasiswa Unsil.