Kamp Pengungsian di Jalur Gaza Dilanda Epidemi Hepatitis A

ERA.id - Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengungkap fakta baru tentang situasi dan kondisi di daerah pengungsian. Kemenkes menyebut daerah pengungsian di Jalur Gaza dilanda epidemi Hepatitis A akibat kepadatan yang luar biasa.

Menurut laporan Anadolu, kemenkes memperingatkan bahwa pemeriksaan darah lengkap (CBC) dapat ditangguhkan kapan saja karena bahan yang diperlukan tidak memadai. Sayangnya, pihak kementerian tidak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait hal tersebut.

Kondisi yang dihadapi para pengungsi diperparah dengan tidak adanya toilet dan fasilitas sanitasi serta penumpukan sampah di dekat tenda-tenda yang baru dibangun. Situasi mengerikan itu dibayangi oleh kelangkaan air di kamp-kamp pengungsi sebab banyak pengungsi yang berusaha keras melindungi dirinya dari dampak polusi dan kondisi yang kurang higienis.

Hepatitis A merupakan virus yang ditularkan melalui makanan dan air yang terkontaminasi atau kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi.

Sejak konflik pecah pada 7 Oktober 2023, pasukan Israel terus-menerus menggempur Jalur Gaza dari darat dan udara. Sejak saat itu, terhitung 24.448 warga Palestina, yang mayoritas perempuan dan anak-anak tewas.

Menurut catatan kesehatan Palestina, 61.504 orang terluka akibat konflik tersebut. Sementara itu, sekitar 1.200 warga Israel disebut tewas dalam serangan Hamas. Menurut PBB, sebanyak 85 persen dari penduduk Gaza mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih dan obat-obatan, dengan 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.