Respons Pakar Gestur soal Emosi Cak Imin yang Menyindir Ijazah Palsu dan Catatan MK
ERA.id - Calon wakil presiden (Cawapres) RI nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dinilai mengontrol emosinya dengan baik pada debat keempat yang diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (22/1).
“Di sini terlihat pengelolaan emosi Cak Imin yang bagus,” kata pakar gestur dan mikroekspresi jebolan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Monica Kumalasari, Senin (22/1/2024).
Pada debat untuk cawapres tersebut, Monica menemukan Cak Imin beberapa kali “diserang” oleh pernyataan dan pertanyaan dari Gibran Rakabuming, namun dia tidak terpancing.
Meski masih terlihat sangat gugup, dan justru tidak melontarkan lelucon seperti biasanya, Cak Imin dinilai lebih “cair” dibandingkan penampilan pada debat sebelumnya.
“Jadi dari 01 ini memang terlihat sekali gugup, ya, dan kita masih menantikan guyon atau lelucon khasnya Cak Imin yang tidak juga muncul, jadi memang apa adanya saja. Perubahan dari gestur dan ekspresi yang nampak adalah pengendalian emosi yang masih sama seperti dahulu, tetapi kali ini caranya untuk menjawab itu sudah menjadi lebih cair lagi,” Monica menjelaskan.
Sama seperti cawapres nomor urut dua dan tiga, Cak Imin, menurut Monica, juga kerap kali melontarkan strategi pernyataan dan pertanyaan “serangan” kepada lawannya, seperti isu ijazah palsu hingga catatan Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, penyampaian “serangan” tersebut sangat baik dan tidak berdasarkan emosi.
“Cak Imin ini juga memberikan ‘serangan’ seperti ijazah palsu, kemudian catatan MK, dan sebagainya, ke 02, tetapi tidak berbeda, artinya, dalam pengendalian emosi ini tidak tampak agresivitas dan nampak ‘tidak terpengaruh’ dengan apa yang disampaikan oleh 02,” ujar Monica.