Putri Tunggal Kaisar Naruhito Terima Tawaran Pekerjaan di Palang Merah Jepang
ERA.id - Anak tunggal dari Kaisar Jepang Naruhito, Putri Aiko, menerima tawaran pekerjaan di Palang Merah Jepang. Putri Aiko akan mulai bekerja pada bulan April setelah lulus dari kuliahnya.
Dalam sebuah pernyataan, Putri Aiko mengaku sangat tertarik pada dunia Palang Merah. Dia disebut akan melakukan persiapan secara menyeluruh sehingga bisa bekerja dengan nyaman.
Organisasi ini memiliki hubungan erat dengan keluarga kekaisaran. Sang putri yang berusia 22 tahun, seorang senior di Fakultas Sastra Universitas Gakushuin, akan bekerja sebagai karyawan kontrak di kantor pusat JRCS di Tokyo, yang memiliki Permaisuri sebagai presiden kehormatannya.
Pada bulan Mei, dia dan orang tuanya diberi pengarahan tentang kegiatan JRCS. Pada bulan Oktober, dia mengunjungi kantor pusat organisasi medis bersama orang tuanya untuk melihat pameran tentang Gempa Besar Kanto tahun 1923.
Dalam beberapa tahun terakhir, ia juga menyampaikan simpatinya kepada para korban dan penyintas bencana alam di Jepang.
“Saya berharap dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dan masyarakat, meski dalam skala kecil, dengan bekerja keras dengan kesadaran menjadi anggota masyarakat,” kata Putri Aiko melalui Badan Rumah Tangga Kekaisaran, dikutip NHK, Selasa (23/1/2024).
Saat ini dia sedang menjalani tahun terakhir studinya di Fakultas Sastra Universitas Gakushuin, jurusan bahasa dan sastra Jepang. Sang putri umumnya dihormati oleh masyarakat Jepang, banyak dari mereka menyambut baik peran barunya.
Sementara itu, Kaisar dan Permaisuri juga mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas tawaran pekerjaan tersebut. Namun sejauh ini belum diketahui pekerjaan apa yang akan dilakukan oleh Putri Aiko.
"Kami berterima kasih atas hal itu. Kami berharap dia akan tumbuh sebagai anggota masyarakat," ujar pernyataan kekaisaran.
Keluarga kekaisaran Jepang sebelumnya menuai soraotan setelah Putri Mako memutuskan untuk menikah dengan rakyat biasa, Kei Komuro. Mako bahkan rela meninggalkan gelarnya dan membayar sejumlah uang ke kerajaan untuk menikah dengan Kei.
Setelah menikah, Mako dan Kei pindah ke New York untuk melanjutkan kehidupannya. Pernikahan mereka juga sempat terancam batal lantaran sorotan publik tentang masalah keluarga Kei.