Menakar Penguasaan Cawapres di Media Sosial, Siapa Paling Unggul Gaet Pengikut?
ERA.id - Dalam era digital, media sosial telah menjadi alat komunikasi yang vital bagi para tokoh politik untuk berinteraksi dengan pemilih, membangun citra, dan menyampaikan pesan kampanye. Khususnya di Indonesia, penggunaan platform seperti TikTok dan Instagram telah menjadi elemen kunci dalam strategi kampanye politik.
Platform Instrack dan SocialBlade menganalisis sejauh mana tokoh politik dapat menggunakan media sosial untuk menjangkau pemilih terutama generasi muda. Apakah kemampuan untuk menggunakan media sosial secara efektif tidak hanya dapat meningkatkan popularitas tetapi juga memperkuat pesan dan visi politik?
Analisis yang dilakukan melalui platform Instrack dan SocialBlade dari tanggal 1 Januari 2024 hingga 1 Februari 2024 menunjukkan hasil yang menarik. Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan figur baru di arena politik, mencatatkan pertumbuhan pengikut sebesar 50 persen di Instagram dan peningkatan pengikut sebesar 188 persen di TikTok. Gibran dianggap dapat memanfaatkan media sosial untuk memperkuat kehadiran dan membangun citranya di mata publik.
Tokoh lainnya, Mahfud MD yang dikenal dengan kapasitas intelektual dan pengalaman politiknya, menggunakan media sosial untuk membagikan wawasan dan aktivitas politiknya dari penelusuran unggahannya. Mahfud cenderung mengunggah konten informatif dan edukatif. Dari analisis platform di atas, ternyata Mahfud juga mengalami peningkatan pengikut, sebesar 6,11 persen, yang menandakan tren positif. Ini
Lebih lanjut, Cak Imin, dengan basis pengikut yang sudah solid, mencatatkan peningkatan sebesar 4,17 persen dalam periode yang sama. Hal ini menunjukkan konsistensi dalam pertumbuhannya. Apakah hal ini menandakan strategi komunikasi yang efektif dalam mempertahankan dan memperluas jangkauannya ke audiens yang lebih muda?
Peningkatan penggunaan media sosial oleh tokoh politik ini menunjukkan bahwa platform seperti TikTok dan Instagram telah menjadi saluran penting untuk menjangkau pemilih, terutama generasi muda. Kemampuan untuk menggunakan media sosial secara efektif terbukti dapat meningkatkan popularitas, tetapi apakah juga dapat memperkuat pesan dan visi politik?
Dari keberhasilan Gibran meningkatkan pengikutnya, khususnya, perlu dipertanyakan pentingnya strategi konten yang kreatif dan personal yang dapat meningkatkan interaksi dan mendukung inisiatif kampanye. Pasalnya, Gibran berhasil mengungguli pesaingnya.