Satu Orang Tewas Tertembak di Kereta Bawah Tanah New York, Polisi Minta Pelaku Menyerahkan Diri

ERA.id - Polisi Kota New York (NYPD) memburu satu orang pria bersenjata yang melepaskan tembakan ke peron kereta bawah tanah dan stasiun di Bronx pada hari Senin, (12/2/2024) waktu setempat. Tembakan itu menewaskan satu orang dan melukai lima orang lainnya.

Menurut keterangan NYPD, tembakan terjadi di kereta yang menuju utara ketika dua kelompok remaja berkelahi. Kemudian, seseorang dari salah satu kelompok mengeluarkan pistol.

"Tembakan pertama terjadi di dalam kereta, namun keenam orang yang ditembak berada di peron di luar kereta ketika terkena peluru," kata polisi, dikutip Reuters, Selasa (13/2/2024).

Seorang pria berusia 34 tahun meninggal sementara lima lainnya dibawa ke rumah sakit akibat luka. Para korban diketahui berusia antara 14 hingga 71 tahun, termasuk empat pria dan dua wanita.

Pelaku yang kini dinyatakan buron diminta untuk menyerahkan diri ke pihak berwajib. NYPD menegaskan pelaku akan dicari oleh detektif terbaik di dunia bila tidak segera menyerahkan diri.

"Bagi penembaknya, Anda sekarang adalah orang yang paling dicari NYPD dan ada detektif terhebat di dunia yang sedang mencari Anda. Kami menyarankan Anda menyerahkan diri," ujar Tarik Sheppard, wakil komisaris informasi publik NYPD. 

Polisi dan pejabat sistem transit pada konferensi pers menekankan bahwa penembakan itu adalah tindakan kekerasan yang jarang terjadi di kereta bawah tanah, hal ini dilakukan untuk meredakan ketakutan yang mungkin dirasakan penumpang.

Data menunjukkan sekitar 3,8 juta perjalanan dilakukan dengan sistem kereta bawah tanah New York pada rata-rata hari kerja, dan Otoritas Transportasi Metropolitan melaporkan 570 serangan kejahatan sepanjang tahun 2023 telah terjadi.

Pada tahun 2022, seorang pria bersenjata melukai 10 orang di kereta yang melewati Brooklyn. Penembakan ini adalah serangan massal pertama di sistem kereta bawah tanah sejak tahun 1984.

Beberapa minggu kemudian, pada Mei 2022, seorang pria menembak mati Daniel Enriquez, 48 tahun, di kereta Q dalam apa yang menurut polisi merupakan serangan yang tidak beralasan.

Ketakutan akan betapa berbahayanya kereta bawah tanah di kalangan penumpang melonjak pada awal pandemi, ketika tingkat kejahatan kereta bawah tanah melonjak pada awal tahun 2020, namun turun kembali ke tingkat normal pada tahun 2021. 

Walikota Eric Adams, seorang Demokrat dan mantan kapten polisi kota, telah berusaha meyakinkan para penumpang yang ketakutan dengan meningkatkan jumlah petugas polisi di stasiun kereta bawah tanah.