Anggaran Program Makan Siang Bikin Rugi, Admin Gerindra: Dari Awal Nggak Ada yang Bilang dari Tahun Pertama
ERA.id - Program makan siang yang diusung oleh capres-cawapres Prabowo-Gibran menuai sorotan lantaran dinilai merugikan bila dilakukan di tahun pertama. Admin partai Gerindra bahkan membenarkan hal tersebut.
Dalam salah satu komentar yang diberikan admin Gerindra dan tersebar di media sosial, akun partai yang dibawahi Prabowo itu membenarkan bahwa program itu tidak akan dilakukan di tahun pertama. Admin itu justru melontarkan pernyataan bahwa program itu tidak pernah disebutkan akan berjalan di tahun pertama.
“Dari awal nggak ada yang bilang tahun pertama, 'kan? Kalau 100 persen dari tahun pertama ya collapse APBN-nya (emotikon batu),” tulis admin Gerindra dikutip dari akun @UGM_FESS, Jumat (16/2/2024).
Komentar itu pun menandakan bahwa program makan siang yang diusung Prabowo-Gibran itu memiliki anggaran yang sangat besar. Apalagi sejak awal, Prabowo-Gibran menekankan hal itu untuk mencegah masalah stunting di Tanah Air.
Bukan hanya itu saja, Prabowo bahkan meminta siapa pun yang nantinya bergabung dengan kabinet harus setuju dengan program tersebut.
"Saya katakan nanti siapa yang mau masuk kabinet, siapa yang mau jadi menteri saya harus setuju anak-anak harus diberi makan siang. Kalau kau nggak setuju, nggak usah gabung di kabinet Prabowo Subianto," katanya saat kampanye akbar di GBK beberapa waktu lalu.
Meski menuai sorotan setelah komentar itu viral, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran membantah hal tersebut. Mereka membantah progam makan siang itu akan terealisasi mulai 2029.
“Isu yang menyebutkan program makan siang dan susu gratis baru dijalankan pada 2029 itu tidak benar. Program ini adalah program utama Prabowo-Gibran dan langsung akan dijalankan setelah Pak Prabowo dan Mas Gibran dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden," kata Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono kepada wartawan, Jumat (16/2/2024).
Budisatrio lantas menerangkan program makan siang gratis akan dilakukan secara bertahap dan dengan skala prioritas. Tiap tahun, target penerima program makan siang gratis akan ditingkatkan hingga mencapai angka 82,9 juta pada 2029.
"Jadi tidak langsung 82,9 juta anak langsung mendapatkan program ini pada tahun 2025. Daerah yang paling memungkinkan dan membutuhkan akan diprioritaskan terlebih dahulu pada tahun pertama," jelasnya.
Lebih lanjut, Budisatrio menjelaskan di tahun-tahun berikutnya jumlah penerima program itu akan terus bertambah sehingga target 82,9 juta anak bisa tercapai.
“Lalu di tahun-tahun berikutnya, 2026, 2027, dan seterusnya jumlahnya akan terus ditambah. Sehingga mencapai target maksimal 82,9 juta anak akan menerima Program Makan Siang dan Susu Gratis pada Tahun 2029. Nah, pernyataan saya di bagian ini yang dipotong dan dihilangkan," pungkasnya.